Linezolid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 146:
==Efek merugikan==
Ketika digunakan dalam waktu yang singkat, linezolid merupakan obat yang relatif aman. Efek samping yang umum dari penggunaan linezolid termasuk diare (dilaporkan oleh 3-11% dari peserta uji klinis), sakit kepala (1-11%), mual (3-10%), muntah (1–4%), ruam (2%), konstipasi (2%), perubahan persepsi rasa (1–2%), dan perubahan warna lidah (0,2–1%). Infeksi jamur seperti sariawan dan kandidiasis vagina juga dapat terjadi karena linezolid, karena obat ini menekan flora bakteri normal dan membuka celah untuk infeksi jamur (sehingga disebut antibiotik kandidiasis).<ref name = Merck>{{Cite web|title=Merck Manuals Professional Edition|url=https://www.merckmanuals.com/Professional|website=Merck Manuals Professional Edition|language=en-US|access-date=2022-02-24}}</ref> Efek samping yang kurang umum (dan berpotensi lebih serius) termasuk reaksi alergi, pankreatitis, dan peningkatan transaminase (yang mungkin merupakan tanda kerusakan hati).<ref name = Merck/><ref name = French>{{Cite journal|last=French|first=Gary|date=2003-05|title=Safety and tolerability of linezolid|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12730142|journal=The Journal of Antimicrobial Chemotherapy|volume=51 Suppl 2|pages=ii45–53|doi=10.1093/jac/dkg253|issn=0305-7453|pmid=12730142}}</ref> Tidak seperti beberapa antibiotik, seperti eritromisin dan kuinolon, linezolid tidak berpengaruh pada interval QT, suatu ukuran konduksi listrik jantung.<ref name = French><ref
Seperti hampir semua antibiotik, linezolid telah dikaitkan dengan ''Clostridium difficile-associated diare'' (CDAD) dan kolitis pseudomembran. Kejadian kolitis pseudomembran jarang terjadi, yaitu sekitar satu dari dua ribu pasien dalam uji klinis.<ref>{{Cite journal|last=Zabel|first=L. T.|last2=Worm|first2=S.|date=2005-06|title=Linezolid contributed to Clostridium difficile colitis with fatal outcome|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15940418|journal=Infection|volume=33|issue=3|pages=155–157|doi=10.1007/s15010-005-4112-6|issn=0300-8126|pmid=15940418}}</ref> ''C. difficile'' tampaknya rentan terhadap linezolid in vitro, dan linezolid bahkan dianggap sebagai pengobatan yang mungkin untuk CDAD.<ref>{{Cite journal|last=Peláez|first=T.|last2=Alonso|first2=R.|last3=Pérez|first3=C.|last4=Alcalá|first4=L.|last5=Cuevas|first5=O.|last6=Bouza|first6=E.|date=2002-05|title=In vitro activity of linezolid against Clostridium difficile|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11959617|journal=Antimicrobial Agents and Chemotherapy|volume=46|issue=5|pages=1617–1618|doi=10.1128/AAC.46.5.1617-1618.2002|issn=0066-4804|pmc=PMC127182|pmid=11959617}}</ref>
|