Kertabhumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
'''Kertabhumi''' atau '''Bhre Kertabhumi''' adalah penguasa Kertabhumi putra [[Rajasawardhana]]. Nama aslinya tidak diketahui tetapi dikenal melalui Prasasti Jiyu I, Prasasti Petak, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental, Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Pranitiradya. Kertabhumi dikenal sebagai ayah [[Raden Patah]].
 
Pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap [[Suraprabhawa]] (Singhawikramawardhana), adik [[Rajasawardhana]], karena ia adalah putra Rajasawardhana, yang merasa lebih berhak atas takhta [[Majapahit]] dibanding pamannya itu. TetapiPemerintahan padaSuraprabhawa Singhawikramawardhana berakhir tahun 1474, iadan dikalahkandigantikan oleh [[Dyahkeponakannya, Ranawijaya]]yaitu (Girindrawardhana)Bhre Kertabhumi putra Rajasawardhana, yang sebelumnya pergi meninggalkan istana bersama ketiga kakaknya. Pararaton memang tidak menyebut dengan jelas kalau Bhre Kertabhumi adalah raja yang menggantikan Bhre Pandansalas Dyah Suraprabhawa. Justru dalam kronik Cina dari Kuil Sam Po Kong, diketahui kalau Kung-ta-bu-mi adalah raja Majapahit yang memerintah sampai tahun 1478.
 
Tetapi menurut ''Prasasti Jiyu'' tahun 1474, oleh [[Dyah Ranawijaya]] (Girindrawardhana).
Dalam [[kronik Tiongkok]] dari [[Kuil Sam Po Kong]], diketahui kalau '''Kung-ta-bu-mi''' atau Kertabhumi dikalahkan oleh [[Dyah Ranawijaya]] (Brawijaya V) raja [[Majapahit]] yang memerintah sejak tahun 1474. Hal ini diperkuat juga dalam prasasti Jiyu dan''Prasasti Petak'', Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Kertabhumi, <ref name="SNI448">Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.</ref> dan menjadi penguasa Kertabhumi, serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha ([[Kediri]]). Peristiwa ini memicu perang antara Majapahit melawan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Bhre Kertabhumi. Hingga pada tahun 1478, [[Raden Patah]] putra
Bhre Kertabhumi mendirikan [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]] dan memisahkan diri dari Majapahit.