Benito Mussolini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: gambar rusak VisualEditor
Baris 186:
 
=== Awal mula Fasisme dan jasa dalam Perang Dunia I ===
[[Berkas:Benito_Mussolini_1917.jpg|al=standing photo of Mussolini in 1917 as an Italian soldier|jmpl|Mussolini sebagai seorang tentara Italia, pada tahun 1917]]
Setelah dikeluarkan dari Partai Sosialis Italia karena mendukung keterlibatan Italia dalam perang, Mussolini menetapkanmelakukan sebuah perubahan radikal terhadap dirinya. Ia berhenti mendukung [[perjuangan kelas]] dan mulai mendukung [[nasionalisme revolusioner]] yang mentransendensimelampaui garis kelas.{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Ia menciptakanmendirikan koran intervensionisyang mendukung keterlibatan perang berjudul ''[[Il Popolo d'Italia]]'' dan mendirikan ''[[Fascio]] Rivoluzionario d'Azione Internazionalista'' ("[[Fases|Fascio]] Revolusioner Mendukung Aksi Internasional") pada bulan Oktober 1914.{{sfn|Tucker|2005|p=826}} DukunganDukungannya terhadap keterlibatan Italia dalam perang ini memudahkannya mendapatkan pendanaan dari [[Gio. Ansaldo & C.|Ansaldo]] (sebuah perusahaan senjata) dan perusahaan lainnya untuk menciptakanmendirikan ''Il Popolo d'Italia'' yang bertujuan meyakinkan kaum sosialis dan pendukung revolusi lain untuk mendukung perang.<ref>Denis Mack Smith. 1997. ''Modern Italy: A Political History''. Ann Arbor: The University of Michigan Press. p. 284.</ref> Sumber pendanaan dalam jumlah besar yang lain bagi pendukung Fasisme Mussolini datang dari Prancis sejak bulan Mei 1915. Salah satu sumber besar pendanaan dari Prancis ini diperkirakan adalah kaum sosialis Prancis yang menyokong kaum sosialis Italia yang ingin Italia masuk perang dari sisi Prancis.{{sfn|Gregor|1979|p=200}}
 
Pada 5 Desember 1914, Mussolini mencela [[Marxisme ortodoks|sosialisme ortodoks]] karena gagal menyadari bahwa perang telah membuat identitas dan kesetiaan nasional lebih penting daripada perbedaan kelas.{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Ia menggambarkan perubahan sikapnya dalam sebuah pidato yang mengakui negara-bangsa sebagai sebuah entitas. Sebelum perang, ia menolak ide ini. Ia berkata:
 
{{bquote|NasionNegara belum hilang. Dulu kita berpikir bahwa konsep ini benar-benar tidak ada maknanya. Kini, kita tahu bahwa nasionnegara muncul sebagai realitas jelas di depan mata kita! ... Kelas tidak dapat menghancurkan nasionnegara. Kelas menampilkan dirinya sendiri sebagai sekumpulan kepentingan — tetapi nasionnegara adalah sejarah sentimen sejarah, tradisi, bahasa, budaya, dan ras. Kelas dapat menjadi bagian penting nasionnegara, tetapi tidak sebaliknya.{{sfn|Gregor|1979|pp=191–92}}<br />Perjuangan kelas adalah rumusan yang gagal, tidak efektif dan tidak menghasilkan apa-apa, dalam sebuah masyarakat yang belum terintegrasi ke dalam batasan-batasan linguistik dan rasialnya — dalam sebuah masyarakat yang belum menyelesaikan masalah nasional secara tegas. Dalam masyarakat seperti itu, pergerakan kelas akan amat terbatasi oleh iklim sejarah yang tidak kondusif.{{sfn|Gregor|1979|p=192}}}}
 
Mussolini terus menggalakkanmenggaungkan pendapatnya bahwa kebutuhan sebuah elit yang berada di garda depan revolusioner perlu ada untuk memimpin masyarakat. Ia tidak lagi mendukung garda depan proletariat,proletar karena kini ia lebih mendukung sebuah garda depan yang dipimpin oleh orang-orang dinamis dan revolusioner dari kelas sosial apa pun.{{sfn|Gregor|1979|p=192}} Meski ia tidak mendukung sosialisme ortodoks maupun perjuangan kelas, ia tetap mengatakan bahwa dirinya adalah seorang sosialis nasionalis dan seorang pendukung warisan tokoh-tokoh sosialis nasionalis dalam sejarah Italia, seperti [[Giuseppe Garibaldi]], [[Giuseppe Mazzini]], dan [[Carlo Pisacane]]. TentangTerkait Partai Sosialis Italia itu sendiri dan dukungannya terhadap sosialisme ortodoks, ia mengklaim bahwa kegagalannya sebagai seorang anggota partai untuk merevitalisasimeremajakan dan mengubah partai tersebut menjadi sebuah partai yanguntuk menyadari realitas kontemporer yang menunjukkan seberapakeputusasaan kuno dan gagalnyadari sosialisme ortodoks yang dia anggap kuno dan gagal.{{sfn|Gregor|1979|p=193}} Persepsi ini, bahwa sosialisme ortodoks sudah gagal sejak Perang Dunia I meletus, tidak hanya dipegang oleh Mussolini. Sosialis Italia pro-intervensiyang mendukung keterlibatan perang lainlainnya seperti [[Filippo Corridoni]] dan [[Sergio Panunzio]] juga menolak Marxisme dan lebih mendukung keterlibatan perang.{{sfn|Gregor|1979|p=195}}
[[Berkas:Mussolini_bersagliere.jpg|kiri|jmpl|Mussolini sebagai ''bersagliere'' dalam Perang Dunia I]]
Pandangan-pandangan dan prinsip-prinsip dasar tersebut menjadi basis bagi gerakan politik yang baru dicetuskan Mussolini bernama ''Fasci d'Azione Rivoluzionaria'' pada tahun 1914. Mereka menyebut diri mereka sendiri ''Fascisti'' (Fasis).{{sfn|Gregor|1979|pp=193, 195}} Pada waktu itu, kaum fasis belum memiliki kebijakan terintegrasi dan gerakan mereka masih sangat kecil, tidak efektif saat menggelar pertemuan massal, dan terus diganggu otoritas pemerintah dan kaum sosialis ortodoks.{{sfn|Gregor|1979|pp=195–96}} Antagonisme antara para pendukung perang, termasuk kaum fasis, versus kaum sosialis ortodoks, berujung pada kekerasan antara kaum fasis dan kaum sosialis. Perlawanan dan serangan yang dilakukan oleh kaum sosialis revolusioner antiperang melawan kaum fasis dan pendukung perang lainnya sangat penuh kekerasan. Bahkan, para pendukung [[sosialisme demokratis]] yang menentang perang, seperti misalnya [[Anna Kuliscioff]], mengatakan bahwa Partai Sosialis Italia sudah bergerak terlalu jauh dalam kampanye pembungkaman kebebasan berpendapat para pendukung perang. Perlawanan ini, antara kaum fasis dan para sosialis revolusioner, membentuk pemikiran Mussolini tentang sifat fasisme: fasisme mendukung kekerasan politik.{{sfn|Gregor|1979|p=196}}