Dampak lingkungan dari pestisida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Persebaran di tanah: meringkas kalimat |
→Manusia & pertaniannya: menyesuaikan kosakata |
||
Baris 33:
Dalam penerapannya, tidak semua pestisida sampai ke sasaran. Kurang dari 20% pestisida sampai ke [[tumbuhan]]. Selebihnya lepas begitu saja. Akumulasi dari pestisida dapat mencemari [[lahan pertanian]] dan apabila masuk dalam [[rantai makanan]], dapat menimbulkan macam-macam penyakit, misalnya [[kanker]], [[mutasi]], [[bayi]] lahir cacat, dan [[CAIDS]].<ref name=dianasofia>{{Aut|Sofia, Diana}} (2002). ''[http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1106/1/fp-diana.pdf Pengaruh Pestisida dalam Lingkungan Pertanian]'' hal.2{{spaced ndash}}3. [[Sumatra Utara]]:[[USU]].</ref> [[Pestisida]] yang paling merusak adalah [[pestisida sintesis]], yaitu golongan [[organoklorin]]. Tingkat kerusakan yang dihasilkan lebih tinggi ketimbang [[senyawa]] lain, mengingat jenis ini peka akan [[sinar]] [[matahari]] dan tidak mudah terurai. Di [[Indonesia]], kasus pencemaran karena [[pestisida]] telah menimbulkan kerugian. Di [[Lembang]] dan [[Pangalengan]], [[tanah]] disekitar pertanian [[kebun]] [[wortel]], [[tomat]], [[kubis]] dan [[buncis]] tercemar oleh organoklorin. [[Sungai Cimanuk]] juga tercemar akibat hasil-hasil pertanian yang tercemar pestisida.<ref name=dianasofia/>
Menurut data dari [[
=== Tumbuhan ===
|