Allo Bank Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Sebelumnya, nama perusahaan adalah '''Bank Arta Griya''', kemudian berubah kembali menjadi '''Bank Harda Griya''' hingga tahun [[1996]].<ref>[https://www.bankbhi.co.id/bhi/cache/doc/pu/ar2019/Annual_Report_BHI_2019.pdf Laporan Tahunan Bank Harda 2019]</ref> Bank Harda awalnya dimiliki oleh Tamara Group (yang juga memiliki [[Bank Tamara]]) bersama dengan Rachman Hakim (pengusaha pemilik tambang [[kaolin]] dan agen [[sepeda motor]]) yang berfokus di sektor industri,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=dikXAQAAMAAJ&q=bankHarda+Tamara&dq=bankHarda+Tamara&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjhnMXUwpD4AhURXnwKHZP6D80Q6AF6BAgIEAI Indonesia Bank Directory]</ref> namun belakangan Hakim menguasai seluruh saham di bank ini lewat PT Hakim Putra Perkasa.<ref name=ch>[https://finansial.bisnis.com/read/20201104/90/1313378/kontroversi-hakim-putra-pemilik-bank-harda-yang-dibeli-chairul-tanjung Kontroversi Hakim Putra, Pemilik Bank Harda yang Dibeli Chairul Tanjung]</ref>
 
Perusahaan mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]] pada tahun [[2015]]. Bank ini tercatat sempat menggegerkan industri keuangan dan [[OJK]] karena sempat menjual produk FTC (''forward trade confirmation'') di tahun tersebut yang dipasarkan oleh induknya, PT Hakim Putra, walaupun kemudian diklaim manajemen sudah dihentikan dan penjualannya tidak banyak setelah terbongkar di tahun 2020.<ref name=ch/>
 
Pada tanggal [[2 November]] [[2020]], [[Mega Corp]] telah mengakuisisi Bank Harda Internasional dengan nilai Rp 308 miliar.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20201102161121-17-198691/chairul-tanjung-caplok-737-saham-bank-harda-internasional Chairul Tanjung Caplok 73,7% Saham Bank Harda Internasional]</ref> Mega Corp berkomitmen untuk menaikkan permodalan Bank Harda Internasional menjadi bank BUKU I dengan modal inti di atas Rp 1 triliun, di mana saat diakuisisi modal inti Bank Harda Internasional baru Rp 300 miliar.