Kue talam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firda Ayushanda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala
Hwangboy (bicara | kontrib)
Baris 22:
 
== Sejarah ==
Meski saat ini [https://www.idntimes.com/food/recipe/fernanda-reza-saputra-1/resep-kue-talam-tepung-beras-c1c2/2 kue talam] telah menyebar ke seluruh Indonesia, tetapi kue talam merupakan kue [[Tradisi|tradisional]] khas [[Betawi]] dan diperkirakan sudah berumur lebih dari 500 tahun. Kue ini mendapat pengaruh dari kuliner [[Tionghoa]] dan [[Belanda]] yang mendiami kawasan [[Batavia]] (kini disebut [[Jakarta]]). Hal ini dikarenakan kue talam memiliki kata '[[kue]]' didepannya yang berasal dari kata serapan [[Hokkian]] 'koe' yang berarti kue tradisional peranakan [[Tionghoa]].
 
Sementara itu, kata talam didapatkan karena pada zaman dahulu kue ini diletakkan di [[Loyang bongkar pasang|loyang]] bulat tak berkaki yang dikenal dengan nama [[talam]]. Teksturnya yang lentur dan lengket memiliki filosofi mengenai hubungan antar manusia yang penuh kekentalan dan kekerabatan. Rasanya yang manis dan legit juga menggambarkan perpaduan dari kisah hidup manusia.
 
Saat zaman [[Kolonialisme|kolonial]], kue talam hanya disajikan kepada kalangan [[Bangsawan]] sebagai [[Hidangan pembuka|hidangan pembuka.]] Hal ini dikarenakan kue talam merupakan perwujudan kepada tamu mengenai hormatnya sang tuan rumah kepada tamu yang ia anggap [[Hubungan kekerabatan|kerabat]].<ref>{{Cite web|last=Wongso|first=Effendy|date=2020|title=Sarat Nilai Filosofi, Kue Tradisional Ini Diklaim Sudah Berusia 500 Tahun|url=https://kupang.terkini.id/2020/06/12/sarat-nilai-filosofi-kue-tradisional-ini-diklaim-sudah-berusia-500-tahun/website=KupangTerkini.com|language=id|access-date=2022-02-10}}</ref>
 
== Bahan dan Cara Pengolahan ==