Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Joesiwriter (bicara | kontrib)
k Karena pada waktu itu kerajaan mataram islam belum terpecah dan berpusat di Surakarta.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
}}
[[Berkas:Jogja.kraton.jpg|jmpl|240px|Gedhong Kaca, Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]]
'''Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat''' atau '''Keraton Yogyakarta''' ({{lang-jv|ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ​ꦲꦢꦶꦤꦶꦔꦿꦠ꧀|Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat}}) merupakan [[istana]] resmi [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]] yang kini berlokasi di [[Kota Yogyakarta]]. Keraton ini didirikan oleh Sri [[Sultan Hamengkubuwana I]] pada tahun [[1755]] sebagai Istana/Keraton Yogyakarta yang baru berdiri akibat perpecahan Mataram Islam dengan adanya [[Perjanjian Giyanti]]. Keraton ini adalah pecahan dari [[Keraton Surakarta Hadiningrat]] dari [[Kasunanan Surakarta|KesunananMataram Islam Surakarta]] (Kerajaan Surakarta). Sehingga dinasti Mataram diteruskan oleh 2 Kerajaan yakni [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta|Kesunanan Surakarta]]. Total luas wilayah keseluruhan keraton yogyakarta mencapai 184 hektar, yakni meliputi seluruh area di dalam [[Benteng Baluwerti Keraton Yogyakarta|benteng Baluwarti]], alun-alun Lor, alun-alun Kidul, gapura Gladak, dan kompleks [[Masjid Gedhe Kauman|Masjid Gedhe Yogyakarta]]. Sementara luas dari kedhaton (inti keraton) mencapai 13 hektar. Walaupun Kesultanan Yogyakarta secara resmi telah menjadi bagian [[Republik Indonesia]] pada tahun [[1945]], kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal [[sultan]] dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di [[Kota Yogyakarta]]. Sebagian kompleks keraton merupakan [[museum]] yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan [[gamelan]]. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur [[keraton|istana Jawa]] yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.<ref>{{cite book
|title=Indonesia
|url=https://archive.org/details/indonesia0000unse_i2g4