Sejarah Jawa Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 175:
Provinsi Pasundan adalah nama provinsi Jawa Barat yang diinisiasi masyarakat Parahyangan, salah satunya mengacu pada sejarah penyebutan populer ''Tatar Sunda, Parahyangan, Sunda Kalapa, Pasundan'' pada wilayah Jawa bagian Barat sejak era kerajaan [[Nusantara]] sebelum menjadi Indonesia kini. Dan penamaan Jawa Barat yang dianggap tidak merepresentasikan karakteristik Tatar Pasundan.
Pada milenium baru, dekade [[2000]]-an muncul inisiasi untuk mengembalikan nama Provinsi Jawa Barat kepada identitas yang sesuai dengan karakteristik Tatar Pasundan yang oleh sebagian tokoh, seniman, budayawan, masyarakat adat, tokoh agama, dan komunitas yang tersebar di Tatar Parahyangan dianggap sudah mulai terkikis akibat adanya globalisasi di satu sisi.
Inisiasi pergantian nama menjadi Provinsi Pasundan sebagai salah satu aspirasi dalam mewujudkan undang-undang yang berlaku dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 30 tahun 2012 tentang pedoman pemberian nama ibu kota, nama daerah dan pemindahan ibu kota, atau UU Otda 32/2004 jo UU 23/2014. Contoh kongkritnya Seperti Papua menjadi Irian Jaya dan Aceh menjadi Nangroe Aceh Darussalam. Pergantian nama tersebut tidak mengubah jumlah kabupaten/kota dan sistem pemerintahan yang sudah ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.<ref name="Provinsi Pasundan">{{cite web|url=http://news.okezone.com/read/2009/10/28/340/270205/tokoh-jabar-siapkan-deklarasi-provinsi-pasundan|title=Tokoh Jabar Siapkan Deklarasi Provinsi Pasundan|authors=Annas Nasrullah|publisher=News.Okezone.Com|date=Kamis, 29 Oktober 2009 - 02:03 wib|accessdate=8 Agustus 2015|archiveurl=https://archive.is/raYG|archivedate=14 Jul 2012 12:01:32 UTC}}</ref>
Prof. Asep Syaifuddin menyatakan bahwa secara akademis sejak 2003 hingga hari ini prestasi pendidikan di Jawa Barat terus menurun. Yang bertahan hanya posisi kemiskinan saja di rangking 15. Ini mengapa terjadi, karena orang
Pemerintahan [[Jokowi]] melalui aparatur [[Kabinet Kerja]] yaitu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi, [[Yuddy Chrisnandi]], menyambut baik namum menyatakan masih memperlukan kajian lebih komprehensif dan melihat urgensinya selain gaung apresiasi masyarakat Parahyangan.<ref name="Provinsi Pasundan" />
|