Proklamasi Pendirian Negara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZandrLacx (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 68:
Saat lukisan tersebut pertama kali ditampilkan pada 1953, kebanyakan kritikus Tiongkok merasa antusias. [[Xu Beihong]], presiden ASRP dan pelopor penggunaan realisme dalam lukisan minyak, memuji tema karya tersebut dengan memenuhi tujuan politiknya, namun mengeluhkan penggunaan warnanya, yang membuatnya terlihat nyaris tak menyerupai lukisan minyak.{{sfn|C. Hung 2007|p=810}}{{sfn|Wu Bing|p=65}} Meskipun demikian, ia dan yang lainnya memandang bahwa lukisan tersebut membuka zaman baru dalam perkembangan seni Tionghoa.{{sfn|Wu Bing|p=66}} Zhu Dan, kepala Penerbitan Seni Rupa Murni Rakyat, yang mereproduksi lukisan tersebut kepada masyarakat, berpendapat bahwa lukisan tersebut lebih menyerupai sebuah poster ketimbang lukisan minyak. Seniman-seniman lainnya menyatakan bahwa karya-karya Dong sebelumnya, seperti ''Gembala Perempuan Kazakh'' (1947) dan ''Pembebasan'' (1949), menunjukkan gaya seni nasional baru yang lebih bagus.<ref name = "cn7">{{cite web|url=http://news.artxun.com/youhua-953-4761866.shtml|language=zh|date=March 24, 2008|accessdate=January 23, 2017|title=油画《开国大典》的成功与蒙难 (The success and difficulty of the oil painting ''Founding Ceremony'')|author=Ai Zhongxin|publisher=Bo Po Art Network|archive-date=2015-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20150416224334/http://news.artxun.com/youhua-953-4761866.shtml|dead-url=yes}}</ref> Meskipun itu, para pemimpin Partai Senior menyukai lukisan tersebut, seperti yang sejarawan seni Chang-Tai Hung katakan, "melihatnya sebagai sebuah perjanjian kepada negara muda itu yang masih berkembang dan memiliki keyakinan yang bertumbuh".{{sfn|C. Hung 2007|p=810}}
 
Setelah ditampilkan, Jiang ingin menyusun sebuah pameran dimanaagar para pejabat pemerintah, termasuk Mao, dapat melihat dan memperkenalkan lukisan baru tersebut di depan umum. Ia mempunyai hubungan dengan orang-orang di dalam lingkaran Mao, dan Dong serta yang lainnya sengaja menyelenggarakan pameran tersebut agar bertepatan dengan pertemuan di [[Zhongnanhai]] yang Mao pimpin. Pameran ini kemungkinan besar merupakan pameran pertama dan terakhir yang Mao hadiri setelah 1949. Mao mengunjungi pameran tersebut sebanyak tiga kali di tengah beberapa pertemuan dan secara khusus menyukai ''Proklamasi Pendirian Negara''—foto resmi dari acara tersebut menunjukkan Mao dan [[Zhou Enlai]] melihat lukisan tersebut dengan Dong.{{sfn|Andrews|p=80}} Mao menatap lukisan tersebut untuk beberapa saat dan berkata, "Ini merupakan sebuah negara yang besar. Ini memang sebuah negara yang besar."{{sfn|Wu Hung 2005|p=172}} Mao juga menyatakan bahwa penggambaran [[Dong Biwu]] disajikan dengan baik. Karena Dong Biwu berada di baris dua, dan sangat tertutupi oleh [[Zhu De]] yang ada di depannya, Mao menganggapnya sebuah candaan, tetapi tetap diberi tanggapan baik oleh pemimpin negara tersebut atas kesuksesan lukisan tersebut.{{sfn|Andrews|p=80}}
 
''Pendirian Negara'' dihormati sebagai salah satu lukisan minyak terbesar yang pernah dibuat oleh seorang seniman Tiongkok menurut para pengulas pada abad tersebut, dan lebih dari 500,000 reproduksi dijual dalam tiga bulan.{{sfn|C. Hung 2007|p=783}} Pujian Mao membantu lukisan tersebut dan pelukisnya menjadi naik daun. Teknik-teknik Dong dipandang mengirimkan pencampuran antara gaya lukisan minyak elitis dan seni populer, dan mewujudkan keinginan Jiang yang menginginkan seni realistis bernuansa politik.{{sfn|Andrews|p=82}} Lukisan tersebut direproduksi dalam buku-buku pelajaran sekolah dasar dan menengah.<ref name = "cn19" /> Lukisan tersebut muncul di halaman depan ''[[People's Daily]]'' pada September 1953, dan menjadi dekorasi dalam ruangan yang disetujui secara resmi. Sebuah majalah berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh pemerintah Tiongkok untuk didistribusikan di luar negeri menampilkan sebuah model keluarga di sebuah apartemen modern, dengan poster besar ''Pendirian Negara'' di dinding.{{sfn|Andrews|pp=80–81}} Menurut Chang-Tai Hung, lukisan tersebut "menjadi sebuah karya propaganda yang diselebrasikan".{{sfn|C. Hung 2005|p=920}}