Kesultanan Gorontalo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k -tl
Baris 106:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de raja assistent-resident en hoofden Gorontalo Sulawesi TMnr 10020859.jpg|jmpl|Sultan Gorontalo terakhir, Ti Tulutani Zainal Abidin Monoarfa (duduk sebelah kiri)|al=|kiri]]
 
Pada era kolonial [[Belanda]], Kerajaan Gorontalo sendiri memiliki banyak nama yang disebutkan dalam berbagai literatur sejarah, termasuk dalam surat-menyurat antara Belanda dan para Raja Gorontalo saat itu. Nama lain dari Kerajaan Gorontalo yang banyak ditemukan dalam berbagai sumber referensi ilmiah dan media cetak sejak tahun 1800-an diantaranyadi antaranya adalah ''Goenong-Talo'',<ref>Jacobus Noorduyn. 1843. ''Aardrijkskundig Woordenboek der Nederlanden: E - G.'' Volume 4.</ref> ''Goenong-Tello'',<ref>Zoological Society of London. 1874. ''Transactions of the Zoological Society of London.'' Volume 8.</ref> dan ''Holontalo''.<ref>Johan Gerard Friedrich Riedel. 1870. ''De Landschappen Holontalo, Limoeto, Bone, Boalemo en Kattinggola of Andagile, Geographische, Statistische, Historische en Ethnographische Aanteekeningen''</ref>
 
Dalam catatan sejarah, asal usul nama Gorontalo sendiri memiliki banyak versi. Namun asal usul nama Gorontalo yang paling sesuai dengan fakta sejarah adalah berasal dari kata ''Huidu Totolu'' (Tiga Gunung), yang kemudian oleh berbagai literatur era kolonial diserap menjadi ''Goenong-Talo'' atau ''Goenong-Tello''. Penjelasan sejarah ini ditegaskan secara lugas oleh Profesor [[Jusuf Sjarif Badudu]] dalam Buku Morfologi Bahasa Gorontalo pada tahun 1982.<ref>J.S. Badudu. 1982. ''Morfologi Bahasa Gorontalo.'' Djambatan</ref>
 
Dalam bukunya tersebut, Prof. Badudu menjelaskan bahwa Tiga Gunung yang menjadi asal usul nama Gorontalo merujuk pada Gunung Tilonggabila (kini disebut [[Gunung Tilongkabila]]), [[Gunung Malenggalila]], dan Gunung ketiga yang tidak bernama. Tiga gunung inilah yang kemudian dalam [[bahasa Gorontalo]] disebut sebagai ''Huidu Totolu'' yang kemudian diserap menjadi Hulonthalo atau ''Goenong-Talo'', hingga akhirnya dikenal sebagai Gorontalo seperti sekarang ini.
 
== Daftar Olongia (Raja) dan Tulutani (Sultan) ==