Muslim Odia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 18:
Bahkan, R.D Banerjee pernah berkata <blockquote>Dengan melakukan serangan terhadap Musalman di Bengal Narasimha, saya mengambil satu-satunya kebijakan yang kemungkinan besar akan berhasil melawan Musalman di [[India Utara]]. Kampanyenya menanamkan rasa hormat yang sehat bagi umat Hindu Orissa di benak Gubernur Musalman Bengal</blockquote>
 
Narasingha Deva diperkirakan pula akan dikenang sebagai pembangun kuil besar Dewa Matahari di Konark. Ini pada dasarnya adalah pembangkangan seorang Raja Hindu kepada agresor bahwa Kuil masih bisa didirikan di India. Kuda-kuda yang berlari kencang di pintu masuk utama kuil [[Matahari]] yang menginjak-injak sosok manusia melambangkan kemenangan seorang raja Hindu atas penjajah Muslim.
<ref>{{Cite web|date=2020-07-03|title=Eastern Gangas of Odisha- A story of defiance - Kreately|url=https://kreately.in/eastern-gangas-of-odisha-a-story-of-defiance/|language=en-US|access-date=2022-07-16}}</ref>
 
Konflik langsung pertama antara kesultanan Delhi dan Gajapati terjadi pada tahun 1321 M pada masa pemerintahan Bhanudewa II. Putra sultan Delhi Giyasuddin Tughlaq, Ulugh Khan, (Kemudian Kaisar Muhammad Bin Tughlaq Shah) menyerbu Odisha dari Selatan setelah merebut Warangal. Dia menyerbu kerajaan tetangga Odisha untuk menghukum raja Dharmik Bhanudeva II atas dukungan militernya kepada Warangal selama pertarungannya dengan Tughlaq.
 
Pemerintahan Bhanudewa III juga menyaksikan kekalahan nyata pertama Gajapati Gangga Timur di tangan kekuatan Muslim. Firoz Tughlaq menyerbu Odisha dan menangkap Cuttack. Bhanudewa III menuntut perdamaian dan Firoz Tughlaq kembali dengan penjarahan yang sangat besar. Ekspedisi ini terjadi pada tahun 1361 M.
 
Aturan Gangga terus melemah sepanjang masa pemerintahan panjang Narasimha IV. Bhanudewa IV (1424–1434) adalah raja terakhir dinasti Gangga. Peperangan dengan para sultan Benggala juga berlanjut pada masa pemerintahannya. Chandrakala Natika ditulis dan dipentaskan pada kesempatan kemenangan atas kerajaan Muslim Bengal oleh Bhanudewa IV, putra Narasimhadewa IV.
 
Pemerintahan Gangga diakhiri dengan munculnya seorang pemimpin militer yang kuat, bernama Kapilendra Deva yang menggulingkan Gangga dan mendirikan dinasti baru, yang disebut [[Dinasti Ikswaku|Suryavamsi]]. Sistem administrasi dan militer berlanjut seperti sebelumnya. Paikas di bawah Raja Suryavamsi terus memerangi penjajah Muslim selama lebih dari 130 tahun ke depan.<ref>{{Cite web|last=Dakshya|date=2020-07-03|title=Eastern Gangas of Odisha- A story of defiance|url=https://kreately.in/eastern-gangas-of-odisha-a-story-of-defiance/|website=Kreately|language=en-US|access-date=2022-10-04}}</ref>
 
== Budaya ==