Narkolepsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tiar Rahma (bicara | kontrib)
k copyedit, menambah pranala antarartikel
k clean up
Baris 2:
{{penyangkalan-medis}}
 
'''Narkolepsi''' (bahasa Inggris: [[:en:Narcolepsy|''narcolepsy'']]) adalah gangguan serangan [[tidur]], di mana penderitanya mengalami kesulitan mempertahankan keadaan sadar dan hampir sepanjang waktu merasa kantuk. Rasa kantuk biasanya hilang setelah tidur selama 15 menit, tetapi dalam waktu singkat kantuk akan menyerang kembali. Sebaliknya di malam hari, banyak penderita narkolepsi mengeluh tidak dapat [[tidur]].
 
Penyebab narkolepsi belum diketahui dengan baik, tetapi gangguan ini kemungkinan melibatkan faktor genetik dan sinyal [[Abnormalitas|abnormal]] dalam [[otak]]. Penderita narkolepsi dapat mengalami kehilangan tegangan otot secara tiba-tiba dan [[halusinasi]]. Narkolepsi dapat disertai dengan gejala lainnya, seperti katapleksi, yaitu kelemahan atau kehilangan kendali pada otot [[wajah]], [[leher]], dan [[lutut]]. Narkolepsi yang disertai dengan katapleksi disebut dengan narkolepsi tipe 1, sedangkan yang tidak disertai dengan katapleksi, disebut dengan narkolepsi tipe 2.
 
== Penyebab ==
Baris 29:
 
* '''Rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari.''' Penderita narkolepsi selalu mengantuk pada siang hari, sulit untuk tetap terjaga, dan sulit berkonsentrasi.
 
* '''Serangan tidur.''' Serangan tidur yang menyebabkan penderita narkolepsi tertidur di mana saja dan kapan saja secara tiba-tiba. Jika narkolepsi tidak terkendali, serangan tidur bisa berlangsung selama beberapa kali dalam sehari.
 
* '''Katapleksi.''' Katapleksi atau melemahnya otot secara tiba-tiba ditandai dengan tungkai terasa lemas, penglihatan ganda, kepala lunglai dan rahang turun, serta bicara cadel. Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit dan biasanya dipicu oleh emosi tertentu, seperti terkejut, marah, senang, atau tertawa. Penderita biasanya mengalami serangan katapleksi 1–2 kali dalam setahun.
 
* '''Ketindihan atau ''sleep paralysis''''' Kondisi ini terjadi ketika penderita tidak mampu bergerak atau berbicara saat hendak terbangun atau mulai tertidur.
 
* '''Halusinasi''' Penderita narkolepsi kadang dapat melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata, terutama saat akan tidur atau bangun tidur.
 
Baris 61 ⟶ 57:
=== Obat-obatan ===
Untuk orang yang memiliki narkolepsi tipe 1 dan tipe 2, kelompok obat yang umum dikonsumsi adalah agen pemicu kesadaran (''wakefulness-promoting agent''). Obat ini hanya di konsumsi 1 - 2 kali dalam sehari. Penderita hanya meminumnya di pagi hari, dan mungkin menelan dosis keduanya di sore hari. Obat ini bukanlah penawar mutlak bagi penderita narkolepsi, terkadang akan dibutuhkan terapi lanjutan pada beberapa kasus. Adapula bagi penderita yang hanya mengantuk pada jam-jam kerja, dan ketika mengemudi, obat methylphenidate saja sudah cukup.
 
 
Bagi penderika narkolepsi dengan gejala kantuk berlebihan di siang hari dan cataplexy yang cukup sering, akan lebih baik diobati dengan sodium oxybate—dan 1 obat lain yang dapat mengatasi berbagai aspek penyakit, dengan dosis kedua di 2 sampai 4 jam kemudian. Khasiat dari obat ini adalah mengurangi rasa kantuk di siang hari serta cataplexy dengan efektif. Penderita narkolepsi yang juga mengidap cataplexy mungkin akan memerlukan pengobatan ini, atau mungkin juga tidak, dengan cukup menghindari situasi yang dapat memicu terjadinya cataplexy tersebut.<ref>{{Cite web|title=Deciding Which Drug to Use in Narcolepsy|url=https://www.neurologylive.com/view/deciding-which-drug-to-use-in-narcolepsy|website=Neurology live|language=en|access-date=2022-02-04}}</ref>
 
 
Beberapa obat-obatan yang dapat dikonsumsi penderita narkolepsi, di antaranya adalah: [[Stimulan]], [[antidepresan]], dan obat lainnya dapat membantu.
Baris 76 ⟶ 70:
 
== Epidemiologi ==
Perkiraan ''prevalensi''/ angka kejadian berkisar antara 2 dan 10 per 10.000 orang di [[Amerika Utara]] dan [[Eropa]]. Sedangkan di [[Jepang]] angka kejadian sekitar lima kali lebih tinggi. Gejala-gejala dari narkolepsi biasanya timbul antara usia 12 dan 30 tahun, meskipun ada pula kasus yang dilaporkan dengan onset sejak usia 2 tahun dan hingga akhir 76 tahun. Perbedaan gender tidak terlalu berpengaruh terhadap ''prevalensi'' kejadian.<ref name="merritt'">{{en}} {{cite book|author=Rowland, Lewis P.|year=2005|title=Merritt's Neurology, 11th Edition|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|id=-}}</ref>
 
== Referensi ==