Bahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 33:
MINAT : 6285691826876
text=ORDER+MIN
 
== Definisi ==
{{main|Filsafat bahasa}}
Kata bahasa Inggris "language" diturunkan dari [[Indo-Eropa]] *''{{ipa|dn̥ǵʰwéh₂s}}'' "lidah, perkataan, bahasa" lewat [[Bahasa latin]] ''lingua'', "bahasa; lidah", dan [[Prancis Tua|Prancis Kuno]] ''langage'' "bahasa".<ref name=AHD>
{{cite encyclopedia
|title=language
|encyclopedia=The American Heritage Dictionary of the English Language
|edition=3rd
|year=1992
|location=Boston
|publisher=Houghton Mifflin Company
}}</ref>
Kata tersebut terkadang digunakan untuk mengacu pada [[kode]], [[Sandi (disambiguasi)|sandi]] dan bentuk lain dari [[bahasa buatan|sistem komunikasi yang dibentuk secara artifisial]] seperti yang digunakan pada [[bahasa pemrograman|pemrograman komputer]].
Makna bahasa dalam hal ini adalah suatu [[sistem]] [[Isyarat (linguistik)|isyarat]] untuk [[menyandikan]] dan menerjemahkan [[informasi]].
Artikel ini secara khusus memperhatikan tentang sifat-sifat yang dimiliki [[bahasa alami|bahasa alami manusia]] sebagaimana yang dipelajari dalam disiplin ilmu [[linguistik]].
 
Sebagai objek kajian linguistik, "bahasa" memiliki 2 arti dasar: sebagai sebuah konsep abstrak, dan sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Bahasa Indonesia adalah contoh dari makna bahasa sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. [[Ferdinand de Saussure]], seorang [[linguistik|linguis]] asal Swiss, adalah orang pertama yang merumuskan perbedaan kata dalam [[bahasa Prancis]]. Terdapat ''langage'' dalam arti bahasa sebagai sebuah konsep, ''[[langue]]'' dalam arti bahasa sebagai sistem linguistik yang spesifik, dan ''[[parole]]'' dalam arti bahasa sebagai penggunaan konkret bahasa tertentu sebagai [[tuturan]].<ref name="Lyons2">
{{Harvcoltxt
|Lyons
|1981
|p=2
}}</ref>
 
Bila berbicara mengenai bahasa sebagai konsep umum, dapat digunakan berbagai definisi yang menekankan aspek yang berbeda dari fenomena tersebut.<ref name="LyonsIntro">
{{Harvcoltxt
|Lyons
|1981
|pp=1–8
}}</ref>
Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan pemahaman berbeda tentang bahasa, dan terkadang memberikan kajian teori linguistik yang berbeda atau bahkan bertentangan.<ref name="TraskLanguage">
{{harvcoltxt
|Trask
|2007
|pages=129–31
}}</ref>
 
=== Kemampuan mental, organ atau insting ===
 
Salah satu definisi memandang bahasa pada pokoknya sebagai [[pikiran|kemampuan mental]] yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku linguistik: untuk belajar bahasa dan untuk menghasilkan serta memahami penyebutan. Definisi ini menekankan keuniversalan bahasa bagi semua manusia dan menggaris bawahi bahwa dasar biologis bagi kemampuan berbahasa manusia adalah perkembangan yang unik dari [[otak manusia]].
Pendukung pandangan bahwa dorongan akuisisi bahasa bersifat lahiriah pada manusia sering berpendapat bahwa hal ini didukung oleh fakta bahwa semua anak yang normal secara kognitif, yang dibesarkan dalam suatu lingkungan tempat bahasa dapat diakses, akan memperoleh bahasa tanpa pengajaran formal.
Bahasa bahkan dapat berkembang secara spontan dalam lingkungan tempat orang hidup atau tumbuh bersama tanpa suatu bahasa umum, sebagai contohnya, [[bahasa kreol]], dan perkembangan bahasa isyarat secara spontan seperti [[Bahasa Isyarat Nikaragua]].
Pandangan ini, yang dapat ditelusuri kembali ke [[Immanuel Kant]] dan [[René Descartes]], biasanya memandang bahasa sebagai [[innasisme|bawaan lahir]]. Contohnya adalah teori [[tata bahasa universal]] dari [[Noam Chomsky]], atau teori ekstrem lahiriah dari filsuf Amerika [[Jerry Fodor]].
Definisi semacam ini sering diaplikasikan oleh orang yang mempelajari bahasa lewat kerangka [[ilmu kognitif]] dan dalam [[neurolinguistik]].
<ref>
{{harvcoltxt
|Hauser
|Fitch
|2003
}}</ref>
<ref name="Language Instinct">
{{harvcoltxt
|Pinker
|1994
}}</ref>
 
=== Sistem simbolik formal ===
 
Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem formal isyarat, yang tunduk pada berbagai aturan tata bahasa, untuk menyampaikan suatu makna.
Definisi ini menekankan bahwa bahasa manusia dapat dijelaskan sebagai [[linguistik struktural|sistem terstruktur]] tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu dengan makna tertentu.
{{sfn|Trask|2007|p=93}}
Pandangan [[strukturalisme|strukturalis]] terhadap bahasa pertama kali diperkenalkan oleh [[Ferdinand de Saussure]]<ref name="Saussure">
{{harvcoltxt
|Saussure
|1983
}}</ref>
, dan strukturalismenya tetap menjadi fondasi terhadap hampir semua pendekatan terhadap bahasa pada masa sekarang.<ref>{{harvcoltxt
|Campbell
|2001
|p=96
}}</ref>
 
Beberapa pendukung pandangan bahasa ini mengedepankan sebuah pendekatan formal yang mempelajari struktur bahasa dengan mengidentifikasi elemen-elemen dasarnya, dan kemudian memformulasikan penjelasan formal dari aturan-aturannya berdasarkan pada elemen-elemen mana yang digabungkan untuk membentuk kata dan kalimat.
Pendukung utama dari teori tersebut adalah [[Noam Chomsky]], pencetus [[linguistik generatif|teori tata bahasa generatif]]. Ia mendefinisikan bahasa sebagai sebuah kumpulan kalimat yang dapat dihasilkan dari sekumpulan aturan tertentu.
Chomsky menganggap aturan-aturan tersebut merupakan suatu fitur lahiriah dari otak manusia dan membentuk esensi dari bahasa itu sendiri.<ref>{{harvcoltxt|Chomsky|1957}}</ref>
Definisi formal bahasa umumnya digunakan dalam [[logika formal]], dalam [[linguistik teoretis|teori-teori tata bahasa formal]], dan dalam penerapan [[linguistik komputasi]].<ref>
{{Harvcoltxt
|Trask
|2007
|pp=93, 130
}}</ref>
<ref name="NewmeyerForm">
{{harvcoltxt
|Newmeyer
|1998
|pp=3–6
}}</ref>
 
=== Alat komunikasi ===
 
[[Berkas:ASL family.jpg|ka|250px|jmpl|Dua pria dan seorang wanita sedang bercakap-cakap menggunakan [[Bahasa Isyarat Amerika]].]]
 
Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial bahasa serta fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya.
[[Teori tata bahasa fungsional]] menjelaskan struktur tata bahasa lewat fungsi komunikatifnya dan memahami struktur tata bahasa sebagai hasil dari suatu proses adaptif. Dalam proses adaptif ini, tata bahasa "disesuaikan" untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya.<ref name="Myths"/>
<ref>
{{harvcoltxt
|Van Valin
|2001}}
</ref>
 
Pandangan terhadap bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam kerangka [[pragmatis]], [[linguistik kognitif|kognitif]], dan kerangka interaktif, serta dalam [[sosial-linguistik]] dan [[linguistik antropologi]].
Teori-teori fungsionalis cenderung mempelajari tata bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu dalam proses perubahan saat digunakan oleh para penuturnya.
Pandangan ini menyebabkan kajian [[linguistik tipologi]] menjadi penting. Kajian tipologi adalah klasifikasi bahasa-bahasa menurut [[fitur]] strukturalnya. Kepentingan ini muncul karena kajian tersebut dapat memperlihatkan bahwa proses-proses [[gramatikalisasi]] condong mengikuti lintasan yang sebagian bergantung pada tipologi.
Dalam filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir [[Ludwig Wittgenstein|Wittgenstein]] dan dengan filsuf bahasa umum seperti [[G. E. Moore]], [[Paul Grice]], [[John Searle]] dan [[J. L. Austin]].<ref name="NewmeyerForm"/>
 
=== Status unik bahasa manusia ===
 
{{main|Bahasa hewan|Bahasa kera besar}}
 
Bahasa manusia unik bila dibandingkan dengan bentuk komunikasi lain, seperti yang digunakan oleh [[komunikasi hewan|hewan]] selain manusia.
Sistem-sistem komunikasi yang digunakan oleh hewan-hewan lain seperti [[Komunikasi dan pembelajaran lebah|lebah]] atau [[bahasa kera besar|kera]] adalah sistem tertutup yang terdiri dari sejumlah kemungkinan ekspresi yang terbatas.<ref>{{harvcoltxt|Hockett|1960}}; {{harvcoltxt|Deacon|1997}}</ref>
 
Sebaliknya, bahasa manusia tidak bersifat tertutup, malah [[Produktivitas (lingustik)|produktif]]. Dengannya manusia dapat menghasilkan sekumpulan pengucapan tak terbatas dari sekumpulan elemen terbatas dan membuat kata-kata serta kalimat baru.
Hal ini menjadi mungkin karena bahasa manusia didasarkan pada suatu kode ganda: sejumlah elemen-elemen tanpa arti, yang terbatas, seperti suara atau huruf atau isyarat, dapat digabungkan untuk membentuk unit-unit makna (kata-kata atau kalimat).<ref name="Trask5">{{harvcoltxt|Trask|1999|pages=1–5}}</ref>
Lebih lanjut, simbol-simbol, dan aturan tata bahasa dari setiap bahasa pada umumnya berubah-ubah. Ini berarti bahwa sistem tersebut hanya dapat dipelajari lewat interaksi sosial.<ref>{{harvcoltxt|Trask|1999|p=9}}</ref>
Sistem komunikasi yang diketahui yang digunakan pada hewan, pada sisi lain, hanya dapat menyampaikan sejumlah pengucapan yang pada umumnya berpindah secara genetis.<ref name="Tomasello 2008">{{harvcoltxt|Tomasello|2008}}</ref>
 
Beberapa spesies hewan telah dibuktikan mampu memperoleh bentuk-bentuk komunikasi lewat pembelajaran sosial, seperti [[Bonobo]] [[Kanzi]], yang belajar mengekspresikan dirinya sendiri menggunakan sekumpulan [[leksigram]] simbolis.
Demikian juga, banyak spesies burung dan paus mempelajari suara-suara mereka dengan meniru anggota lain dari spesies mereka.
Namun walau beberapa hewan bisa memperoleh sejumlah kata dan simbol,<ref group=notes>
[[Koko (gorila)|Koko]] si gorila dilaporkan menggunakan sebanyak 1000 kata dalam bentuk [[Bahasa Isyarat Amerika]], dan memahami sebanyak 2000 kata dalam bahasa Inggris.
Ada beberapa keraguan tentang apakah dia menggunakan isyarat berdasarkan pemahaman yang kompleks atau sederhana hanya karena [[Kondisi operan|pengkondisian]].
({{harvcoltxt|Candland|1993}}).
</ref>
tidak ada yang bisa mempelajari lebih banyak isyarat-isyarat yang berbeda yang secara umum diketahui oleh seorang manusia berumur rata-rata empat tahun. Tidak juga ada spesies lain yang mampu memperoleh sesuatu yang menyerupai tata bahasa kompleks seperti pada bahasa manusia.<ref name="Deacon 1997">{{harvcoltxt|Deacon|1997}}</ref>
 
Salah satu perbedaan lain antara bahasa manusia dan hewan adalah penggunaan [[kategori tata bahasa|kategori tata bahasa dan semantik]], seperti kata benda, kata kerja, pemarkah masa sekarang dan masa lampau, untuk menyampaikan berbagai makna yang sangat kompleks.<ref name="Deacon 1997"/>
Bahasa manusia juga unik karena bersifat [[Rekursi#Rekursi dalam bahasa|rekursif]]: frasa kata benda mampu mengandung frasa kata benda lainnya (seperti pada frasa "bibir simpanse") atau suatu klausa mampu mengandung klausa lain (seperti pada "<nowiki>[Saya melihat [anjing itu sedang lari]]</nowiki>").<ref>{{harvcoltxt|Hauser|Chomsky|Fitch|2002}}</ref>
Bahasa manusia juga satu-satunya sistem komunikasi alami yang diketahui yang ''bebas modalitas'', yang berarti bahwa bahasa manusia dapat digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi lewat satu kanal atau media, tetapi lewat beberapa. Sebagai contohnya, bahasa ucapan menggunakan modalitas pendengaran, sedangkan [[bahasa isyarat]] dan tulisan menggunakan modalitas visual, dan tulisan [[braille]] menggunakan modalitas peraba.
<ref>{{harvcoltxt|Trask|2007|pp=165–66}}</ref>
 
Berkaitan dengan makna yang akan disampaikan dan operasi-operasi kognitif yang dibentuk darinya, bahasa manusia juga unik karena mampu mengacu pada konsep abstrak dan berimajinasi atau menciptakan kejadian-kejadian, sebagaimana halnya kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu atau yang mungkin terjadi pada masa depan.
Kemampuan untuk mengacu pada kejadian yang tidak terjadi pada waktu atau tempat yang sama pada saat diucapkan disebut dengan ''[[Pergeseran (linguistik)|pergeseran]]'', dan meskipun beberapa sistem komunikasi hewan dapat menggunakan pergeseran (seperti komunikasi pada [[lebah]] yang dapat mengkomunikasikan lokasi dari sumber nektar yang di luar jangkauan pandangan), tingkatan kemampuan pergeseran dalam bahasa manusia juga dianggap unik.<ref name="Trask5"/>
 
== Asal mula ==