Bangsamoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k WPCleaner v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Karakter kontrol Unicode - Pranala sama dengan teksnya)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20221209)) #IABot (v2.0.9.2) (GreenC bot
Baris 167:
Tanah terbaik di Mindanao diberikan kepada pemukim dan pemilik pertanian perusahaan, sementara sebagian besar investasi pembangunan dan layanan pemerintah ditawarkan kepada penduduk [[Kekristenan|Kristen]]. Hal ini menyebabkan penduduk muslim terbelakang dan menempati urutan termiskin di negeri sendiri.<ref name=":1">{{Cite book|title = Terrorism and Violence in Southeast Asia: Transnational Challenges to States and Regional Stability|last = Rodell|first = Paul A.|publisher = M. E. Sharpe|year = 2005|pages = 125–127|chapter = The Philippines and the Challenges of International Terrorism|editor-last = Smith|editor-first = Paul J.}}</ref> Program pemukiman kembali tak sepenuhnya damai karena beberapa pemukim berhasil mendapatkan tanah dari penduduk asli [[Muslim]] melalui [[pelecehan]] dan upaya kekerasan lainnya yang mengusir kaum Muslim dari tanah mereka sendiri.<ref name=":2">{{Cite book|title = The Moro Armed Struggle in the Philippines: The Nonviolent Autonomy Alternative|last = Muslim|first = Macapado A.|publisher = Office of the President and College of Public Affairs, Mindanao State University|year = 1994|pages = 91–93}}</ref>
 
[[Muslim|Umat Islam]] merasa diasingkan oleh [[Pemerintahan Filipina|pemerintah Filipina]] dan merasa terancam oleh dominasi ekonomi dan politik para pendatang di tanah airnya sendiri, dengan cara yang sama orang-[[Lumad|orang Lumad]] terlantar berabad-abad yang lalu ketika [[Islam di Filipina|Islam tiba di Filipina]]. Beberapa kelompok Muslim beralih ke pemerasan dan kekerasan untuk melindungi tanah mereka dan menghindari penggusuran. Upaya integrasi ini dikreditkan untuk membantu identitas Moro di daratan [[Mindanao]] mengkristal, karena kemampuan umat Islam untuk mengidentifikasi diri dengan bangsa Filipina lainnya menderita karena ancaman terhadap keamanan ekonomi dan sosial mereka.<ref>{{cite book |title=Filipino Politics: Development and Decay |url=https://archive.org/details/filipinopolitics00wurf |last=Wurfel |first=David |publisher=Cornell University Press |year=1988 |pages=[https://archive.org/details/filipinopolitics00wurf/page/31 31] |editor-last=Kahin |editor-first=George McT.}}</ref>
 
Pemerintah Filipina tak segera mengakui [[Syariat Islam|hukum Islam]] yang mengakibatkan sistem pendidikan dan perkembangan sosial ekonomi umat Islam. Anak-anak yang belajar di sekolah umum dipaksa untuk belajar tentang [[Kekristenan|agama Kristen]] sementara Bangsamoro berjuang dengan ekonomi, tanah, dan kepemilikan mereka, serta kegigihan tindakan bermusuhan dan tidak adil dibandingkan dengan komunitas Kristen di Mindanao.<ref> Kapahi, A. D., & Tañada, G. (2018, July). The Bangsamoro Identity Struggle and the Bangsamoro Basic Law as the Path to Peace. International Centre for Political Violence and Terrorism Research, Volume 10 Issue 7(Counter Terrorist Trends and Analyses), 2. https://www.jstor.org/stable/pdf/26458484.pdf?refreqid=excelsior%3A48a9974f3bd724720e82ca4b66b58b0d&ab_segments=&origin=&acceptTC=1
Baris 185:
 
====Gerakan Kemerdekaan Muslim====
Gubernur [[Cotabato]], [[Datu]] Udtog Matalam <ref name="RevoltinMindanao:">{{cite book |title=Revolt in Mindanao: The Rise of Islam in Philippine Politics |url=https://archive.org/details/revoltinmindanao0000geor |last=George |first=T. J. S. |publisher=Oxford University Press |year=1980 |pages=130–134[https://archive.org/details/revoltinmindanao0000geor/page/130 130]–134}}</ref> melihat kemarahan orang-orang Muslim [[Mindanao]] dan mendirikan Gerakan Kemerdekaan Muslim, yang secara terbuka menyerukan pemisahan wilayah tersebut untuk menciptakan negara Muslim.<ref>{{cite book |title=The Contemporary Muslim Movement in the Philippines |last=Majul |first=Cesar A. |publisher=Mizan Press |year=1985 |pages=45}}</ref> Gerakan Kemerdekaan Muslim tak bertahan lama karena Datu Udtog Matalam berunding dengan [[Ferdinand Marcos|Marcos]] dan menerima jabatan di kabinetnya, tetapi banyak dari anggotanya memisahkan diri dan menjadi kekuatan utama Front Pembebasan Nasional Moro.<ref name="BetweenIntegrationandSecession">{{cite book |title=Between Integration and Secession: The Muslim Communities of the Southern Philippines, Southern Thailand and Western Burma/Myanmar |last=Yegar |first=Moshe |publisher=Lexington Books |year=2002 |pages=267–268}}</ref>
 
===Darurat Militer dan pembentukan Front Pembebasan Nasional Moro===