Biologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bersih-bersih (via JWB) |
k Bersih-bersih (via JWB) |
||
Baris 36:
Pemikiran evolusioner dapat ditilik kembali ke karya [[Jean-Baptiste Lamarck]].<ref name="Gould 2002 187">[[#Gould2002|Gould (2002)]], hal. 187.</ref> Ia menyatakan bahwa evolusi merupakan hasil dari tekanan lingkungan terhadap sifat suatu hewan, yang berarti semakin sering suatu organ digunakan, semakin kompleks, dan efisien organ itu, sehingga membuat hewan teradaptasi dengan lingkungan. Lamarck juga meyakini bahwa sifat yang didapat ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya, yang akan terus mengembangkan, dan menyempurnakannya.<ref name=Lam1914>[[#Lamarck1914|Lamarck (1914)]]</ref> Namun, hipotesis ini kini ditolak, dan baru pada akhir abad ke-19 [[Charles Darwin]] berhasil merumuskan teori [[evolusi]] berdasarkan [[seleksi alam]] dengan menggabungkan pendekatan biogeografis [[Alexander von Humboldt|Humboldt]], geologi [[Charles Lyell|Lyell]], tulisan [[Thomas Malthus|Malthus]] tentang pertumbuhan populasi, dan keahlian morfologis serta pengamatannya sendiri di alam; penalaran, dan bukti yang mirip juga membuat [[Alfred Russel Wallace]] mencapai kesimpulan yang sama.<ref>Mayr, ''The Growth of Biological Thought'', chapter 10: "Darwin's evidence for evolution and common descent"; and chapter 11: "The causation of evolution: natural selection"; Larson, ''Evolution'', chapter 3</ref> Meskipun banyak ditentang oleh agamawan, teori Darwin diterima oleh komunitas ilmiah, dan segera menjadi [[aksioma]] dasar dalam ilmu biologi.
Pada tahun 1940-an, dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan bahwa [[asam deoksiribonukleat]] (ADN)
== Dasar biologi modern ==
|