Perang Britania Raya-Zanzibar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15:
|strength1 = '''Darat:'''<br />1.250<br />'''Laut:'''<br />3 [[kapal penjelajah]]<br />2 [[kapal meriam]]
|strength2='''Darat:'''<br />2.800<br />4 [[artileri]]<br />1 [[artileri pesisir]]<br />'''Laut:'''<br />1 [[pesiar kerajaan]]<br />2 [[Barkas (perahu)|perahu]]
|casualties1= 1 Tewas, 2 terluka<ref name="hernon403"/>
|casualties2=500 tewas atau terluka<ref name="bennett179">{{Harvnb|Bennett|1979|p=179}}.</ref><br />1 pesiar kerajaan tenggelam<br />2 kapal tenggelam<br />1 artileri pesisir hancur
}}
{{Perebutan Afrika}}
 
'''Perang Inggris-Zanzibar''' terjadi antara [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Britania Raya]] dan [[Kesultanan Zanzibar]] pada tanggal 27 Agustus 18961897. Konflik ini berlangsung selama 3846 menit<ref group=nb name="duration"/> dan merupakan perang tersingkat sepanjang sejarah.<ref>{{citation|title= Guinness World Records 2008 |year=2007 |publisher= [[Guinness World Records]] |location= London |isbn= 978-1-904994-19-0 |page=118|author= Editor-in-chief, Craig Glenday}}.</ref> Penyebab perang adalah wafatnya [[Sultan]] [[Hamad bin Thuwaini dari Zanzibar|Hamad bin Thuwaini]] yang pro-Britania pada tanggal 25 Agustus 1896 dan kenaikan [[Khalid bin Barghash dari Zanzibar|Sultan Khalid bin Barghash]]. Britania lebih suka [[Hamoud bin Mohammed dari Zanzibar|Hamud bin Muhammed]] menjadi sultan, karena lebih berpihak pada kepentingan Britania Raya. Sesuai perjanjian yang ditandatangani tahun 1886, syarat naik [[tahta]] sultan adalah harus mendapatkan izin dari [[konsul (perwakilan)|konsul]] Britania, dan Khalid tidak memenuhi persyaratan ini. Britania menganggap hal ini sebagai ''[[casus belli]]'' dan mengirimkan [[ultimatum]] ke Khalid agar pasukannya menyerah dan meninggalkan istana. Sebagai balasannya, Khalid mengumpulkan para penjaga istana dan mengurung diri di dalam istana.
 
Ultimatum tersebut berakhir pukul 09.00 [[Waktu Afrika Timur]] (EAT) tanggal 27 Agustus, yang pada saat itu Britania sudah menyiapkan tiga [[kapal penjelajah]], dua [[kapal meriam]], 150 [[Marinir Kerajaan|marinir]] dan pelaut, dan 900 tentara Zanzibar di pelabuhan. Kontingen AL Kerajaan dipimpin oleh [[Laksamana Muda]] [[Harry Rawson]], sementara tentara Zanzibar dipimpin oleh [[Brigadir Jenderal]] [[Lloyd Mathews]] dari Angkatan Darat Zanzibar. Sekitar 2.800 penduduk Zanzibar melindungi istana: kebanyakan direkrut dari warga sipil, serta penjaga istana dan sekian ratus pelayan dan budaknya. Pihak yang bertahan memiliki sejumlah artileri dan senjata mesin yang dipasang di depan istana agar terlihat oleh kapal-kapal Britania. Pengeboman yang dilancarkan pukul 09:02 menyebabkan istana terbakar dan merusak artilerinya. Manuver kecil terjadi di laut dan berhasil menenggelamkan satu [[pesiar kerajaan]] dan dua kapal kecil Zanzibar, dan sejumlah tembakan yang ditujukan pada tentara Zanzibar pro-Britania tidak efektif. Bendera di istana ditembak jatuh dan kebakaran padam pukul 09:40.