Keutamaan Petrus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Di dalam [[Perjanjian Baru]], yang oleh sebagian pihak disebut ''Hukum Baru'' atau "Perjanjian Baru Yunani",<ref>Knight, Kevin. "Question 106. The law of the Gospel, called the New Law, considered in itself." ''New Advent.'' 11 September 2009: http://www.newadvent.org/summa/2106.htm</ref> nas Matius 16:16-18<ref>{{Alkitab|Matius 16:16-18}}</ref> melaporkan bahwa Yesus mengubah nama Simon menjadi Petrus. Di dalam bagian-bagian lain dari Kitab Suci, pengubahan nama semacam itu senantiasa mengandung makna perubahan status (misalnya Abram menjadi Abraham, Yakub menjadi Israel, dan Saulus menjadi Paulus). Di dalam injil-injil, Petrus ditampilkan sebagai orang-dekat Yesus. Rumahnya di Kapernaum disediakan untuk dipakai Yesus, demikian pula perahu nelayan miliknya, bila diperlukan. Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus, dan Petrus turut menghadiri acara perjamuan kawin di Kana. Ia menjadi pemeran utama di dalam kisah mukjizat menjala ikan dan mukjizat berjalan di atas air.<ref>[http://www.catholictradition.org/Tradition/peters-primacy1.htm "The Primacy of Peter", Catholic Tradition]</ref> Nas {{Alkitab|Yohanes 20}} meriwayatkan bahwa ketika Petrus dan seorang murid lain berlari ke makam yang sudah kosong, murid lain itu tiba lebih dulu, tetapi Petruslah yang masuk ke dalam bilik makam.
 
Sekalipun terbilang dalam keanggotaan kelompok dua belas murid utama, Petrus tampil menonjol di dalam bab-bab awal [[Kisah Para Rasul]], sementara [[Yakobus saudara Yesus|Yakobus Sadik]] ditampilkan sebagai seorang pemimpin atas kemampuannya sendiri di dalam bab-bab terkemudian. Petrus bahkan jamak dianggap sebagai [[Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem|Uskup Yerusalem]] yang pertama. Akan tetapi umat katolik percaya bahwa sekalipun benar demikian, Uskup Yerusalem bukanlah kepala Gereja Katolik, karena jabatan pemimpin diemban Petrus selaku "Batu Karang" dan "Gembala Utama".<ref>Mckenzie, John L. ''The Dictionary of the Bible'' (Katolik)</ref> Diyakini bahwa Petrus mempercayakanmemercayakan jemaat Yerusalem kepada Yakobus tatkala ia terpaksa meninggalkan Yerusalem lantaran aniaya yang dilancarkan [[Agripa I|Herodes Agripa]].<ref>{{Alkitab|Kisah Para Rasul 12}}</ref><ref>''The Navarre Bible'', catatan kaki</ref> Selain itu, di dalam Konsili Yerusalem yang diriwayatkan nas {{Alkitab|Kisah Para Rasul 15}}, Yakobus menyebut ucapan-ucapan Petrus sebagai ''eksegesato'', kata Yunani yang secara harfiah mengacu kepada tindakan "memaklumkan" atau "menetapkan aturan."<ref>[https://books.google.com/books?id=EvQJ_i7J4CEC&pg=PA150&lpg=PA150&dq=exegesato+james&source=bl&ots=0T7FZfHbub&sig=MSPr7qcxxSLvgY1BDHdUgA3xu4g&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj3mbqave7JAhUJlB4KHTVgDV0Q6AEIHjAA#v=onepage&q=exegesato%20james&f=false The Biblical Basis for the Papacy] oleh John Salza</ref> Meskipun demikian, Yakobus menyebut ucapan-ucapannya sendiri sebagai ''akouoo'', yang secara harfiah mengacu kepada tindakan "mengeluarkan pendapat," dan tidak berdenotasi kewenangan. Sarjana Katolik Michael M. Winter membahasakannya di dalam bukunya, ''Saint Peter and the Popes'', dengan kalimat "Ucapan Santo Yakobus berbeda sifatnya [dari ucapan Santo Petrus]. Ia berbesar hati mengamini ucapan Santo Petrus, kendati tampaknya tidak sejalan dengan pendiriannya sendiri, kemudian menyampaikan anjuran praktis demi kerukunan."{{cn|date=July 2022}}
 
[[Bapa Gereja#Para Bapa Latin|Bapa Gereja Latin]] abad ke-4, [[Hieronimus]], mengemukakan di dalam suratnya kepada [[Agustinus dari Hippo|Agustinus, Uskup Hipo]], bahwa "malah Petruslah penggerak utama di balik lahirnya maklumat yang olehnya perkara ini diteguhkan," sehubungan dengan Konsili Yerusalem, kemudian menambahkan "dan kepada fatwanyalah Rasul Yakobus beserta sekalian penatua memberikan persetujuan."<ref>{{Cite web|url=https://www.newadvent.org/fathers/1102075.htm|title=CHURCH FATHERS: Letter 75 (Augustine) or 112 (Jerome)|website=www.newadvent.org|access-date=2020-04-25}}</ref>
Baris 36:
{{quote|'''424''' Oleh dorongan Roh Kudus dan rengkuhan Bapa, kita percaya akan Yesus dan menyatakan: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah Yang Hidup." Di atas batu karang iman yang dipermaklumkan Santo Petrus inilah Kristus mendirikan Gereja-Nya.|author=|title=|source=}}
 
{{quote|'''552''' Simon Petrus menduduki tempat pertama di dalam kumpulan dua belas murid; Yesus mempercayakanmemercayakan suatu misi istimewa kepadanya. Berkat pewahyuan dari Bapa, Petrus menyatakan: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah Yang Hidup." Oleh sebab itu Tuhan kita bersabda kepadanya: "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya." Dengan demikian Kristus, "Batu Yang Hidup", menjamin Gereja-Nya, yang didirikan di atas Petrus, menang atas kuasa maut. Karena iman yang dinyatakannya, Petrus akan tetap menjadi batu karang yang tak tergoyahkan dari Gereja. Misinya adalah memelihara iman ini dari segala bentuk penyelewengan dan menguatkan saudara-saudaranya di dalam iman ini.<ref>{{cite web |url=https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P1D.HTM#-F1 |title=Cathecism of the Catholic Church |publisher=Vatican.va |access-date=22 Juli 2012 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20120623214259/https://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P1D.HTM#-F1 |archive-date=23 Juni 2012 }}</ref>|author=|title=|source=}}
 
=== Tokoh-tokoh yang mendukung keutamaan Roma ===
Baris 58:
 
==== Yohanes Krisostomus ====
[[Yohanes Krisostomus]] lahir di [[Antiokhia]] sekitar tahun 347, dan kemudian hari berjuang demi pembaharuanpembaruan Gereja sampai diasingkan pada tahun 404. Khotbah-khotbahnya menonjolkan keyakinannya akan keutamaan Petrus. Petrus ia sebut sebagai "pemimpin rombongan, penyambung lidah sekalian rasul, kepala suku, pemimpin sejagat, landasan Gereja, orang yang mengasihi Kristus dengan menggebu-gebu."<ref>Giles, E., penyunting, Documents Illustrating Papal Authority: A.D. 96-454. London: S.P.C.K., 1952. hlm. 126.</ref> Karya-karya tulisnya juga menonjolkan kefanaan Petrus, menautkannya lebih erat dengan warga Gereja.
 
{{quote|Lantas mengapa, ketimbang dengan yang lain, Ia bincangkan perkara-perkara ini dengan Petrus? ({{Alkitab|Yohanes 21:15}}). Dialah yang terpilih dari antara para Rasul, penyambung lidah murid-murid, dan pemimpin rombongan. Atas dasar inilah Paulus pun pada suatu ketika pergi menjumpainya alih-alih menjumpai yang lain ({{Alkitab|Galatia 1:18}}). Dan di atas segala-galanya, guna menunjukkan kepadanya bahwa untuk seterusnya dia harus percaya diri, sebagai penawar penyangkalan itu, Ia letakkan ke dalam tangannya jabatan ketua atas saudara-saudara. Dan tidaklah Ia ungkit-ungkit penyangkalan itu, tidak pula menegurnya dengan perkara-perkara lampau, melainkan bersabda, "jikalau engkau mengasihi Aku, pimpinlah saudara-saudara." ...Dan untuk ketiga kalinya Ia berikan amanat yang sama, untuk menunjukkan betapa luhurnya jabatan ketua yang Ia tetapkan atas kawanan domba-Nya sendiri. Dan jikalau ada yang berkata, "lantas mengapa Yakobus yang mendapatkan takhta Yerusalem?," akan aku jawab bahwa Ia mengangkat orang ini (Petrus) menjadi pengajar, bukan atas takhta tersebut, melainkan atas seluruh dunia.<ref>{{Cite web|url=http://www.catholicbridge.com/catholic/orthodox/pope_acts_15_james_and_peter.php|title = If Peter had primacy, why did James make the decision on circumcision? (Acts 15)}}</ref>|author=|title=|source=}}
Baris 72:
 
==== Paus Gregorius VII ====
[[Reformasi Gregorian|Gerakan pembaharuanpembaruan Gregorius]] adalah serangkaian gerakan yang rata-rata dimaksudkan untuk memperbaharuimemperbarui Gereja Katolik, dipelopori oleh [[Paus Gregorius VII]], yang sebebelumnya dikenal sebagai Diakon Agung Hildebrandus. Gregorius menjadi Paus pada tahun 1073. Gerakan pembaharuannyapembaruannya bukan dimaksudkan untuk merombak tubuh Gereja melainkan memurnikan kaum rohaniwan pada umumnya.<ref>Morris, Colin. The Papal Monarchy: The Western Church from 1050 to 1250. Oxford: Clarendon Press, 1989. hlm. 101.</ref> Ketenaran Gregorius mungkin melambung lantaran pertikaiannya dengan [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci|Raja Jerman, Henrikus IV]], yakni pertikaian yang dikenal dengan sebutan "[[Kontroversi Penobatan|Laga Investitur]]". Di dalam risalahnya, ''Dictus Pape'', Gregorius membentangkan kebijakan dan cita-cita luhurnya sendiri maupun kebijakan dan cita-cita luhur Gereja Katolik. Lewat karya tulis tersebut, Gregorius menandaskan bahwa paus memiliki kuasa untuk memakzulkan maupun memulihkan jabatan uskup-uskup, dan juga secara efektif memperkecil lingkup kewenangan uskup-uskup lain.<ref>Morris, Colin. The Papal Monarchy: The Western Church from 1050 to 1250. Oxford: Clarendon Press, 1989. hlm. 129.</ref> Doktrin ini mendukung gagasan bahwasanya Roma dan jemaat di Roma pun harus diutamakan di atas semua jemaat lain. Pada masa jabatannya, Gregorius juga berjaya melambungkan kuasa Gereja mengatasi kuasa negara. Para pengikut Gregorius mengusung gagasan pemisahan kekuasaan. Kata mereka, "baiklah raja-raja menguasai apa yang menjadi hak raja-raja, dan imam-imam menguasai apa yang menjadi hak imam-imam."<ref>Morris, Colin. The Papal Monarchy: The Western Church from 1050 to 1250. Oxford: Clarendon Press, 1989. hlm. 133.</ref> Pada masa jabatannya, doktrin keutamaan Petrus kian lebih kukuh dibanding sebelumnya.
 
=== Tantangan ===