Clostridium difficile: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WanaraLima (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
k fix
Baris 31:
 
== Transmisi ==
''C. diff'' dapat ditransmisikan antar orang dengan jalur fecal-oral atau dari permukaan dan perangkat yang terkontaminasi feses sehingga dapat menjadi reservoir spora ''C. diff'' (contohnya yaitu toilet, bak mandi, termometer rektal elektronik, alat kesehatan yang tidak steril, dll.).<ref>{{Cite web|last=CDC|date=2020-11-16|title=Could you have deadly diarrhea (C. diff)?|url=https://www.cdc.gov/cdiff/what-is.html|website=Centers for Disease Control and Prevention|language=en-us|access-date=2020-12-25}}</ref> Spora ''C. diff'' yang tahan panas tidak akan terbunuh oleh pembersih tangan berbasis alkohol ataupun pembersih permukaan yang diberikan secara rutin. Akibatnya, spora dapat ditemukan di permukaan apapun dan dapat bertahan di permukaan itu dalam waktu yang cukup lama. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, spora ''C. diff'' juga dapat bertahan melewati jalur pencernaan karena sifatnya yang tahan asam. Setelah berada di dalam usus besar, spora akan bergerminasi dan berkembang biak menjadi sel vegetatif akibat paparan dari asam empedu.<ref>{{Cite book|last=World Health Organization|first=|date=2009|url=https://www.who.int/gpsc/5may/tools/who_guidelines-handhygiene_summary.pdf|title=WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care : a Summary|location=|publisher=|isbn=|pages=31|url-status=live}}</ref>   Saat ini sedang banyak diteliti obat yang memiliki mekanisme spesifik untuk menghambat transmisi spora ''C. diff'', yaitu melalui penekanan sporulasi ''C. diff'' yang diketahui dapat dilakukan dengan cara inaktivasi DNA methyltransferase CamA.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Oliveira|first=Pedro H.|last2=Ribis|first2=John W.|last3=Garrett|first3=Elizabeth M.|last4=Trzilova|first4=Dominika|last5=Kim|first5=Alex|last6=Sekulovic|first6=Ognjen|last7=Mead|first7=Edward A.|last8=Pak|first8=Theodore|last9=Zhu|first9=Shijia|date=2020-01|title=Epigenomic characterization of Clostridioides difficile finds a conserved DNA methyltransferase that mediates sporulation and pathogenesis|url=http://www.nature.com/articles/s41564-019-0613-4|journal=Nature Microbiology|language=en|volume=5|issue=1|pages=166–180|doi=10.1038/s41564-019-0613-4|issn=2058-5276|pmc=PMC6925328|pmid=31768029}}</ref>
 
Dari kasus-kasus infeksi yang terjadi, diduga bahwa kolonisasi ''C. diff'' dipicu oleh penyakit diare. Tanpa adanya riwayat penyakit diare, seseorang yang terpapar  spora ''C. diff'' mungkin akan (tetapi tidak selalu) menjadi carrier. Bila ''C. diff'' berhasil melakukan kolonisasi pada usus seorang pasien, orang tersebut dapat menjadi carrier untuk waktu yang lama, umumnya hingga sepanjang tahun. Namun, akan terjadi fluktuasi kelimpahan populasi ''C. diff'' seiring berjalannya waktu. Mulai dari masih di bawah ambang batas yang tidak dapat dideteksi dan tidak menunjukkan gejala apapun, hingga akhirnya melewati batas populasi untuk siap dilepaskan secara tingkat tinggi dan menjadi faktor transmisi.<ref name=":1" />
 
== Target Infeksi ==
''C. diff'' dapat ditemukan menginfeksi babi, sapi, dan manusia. Reservoir alaminya umum berasal dari tanah, feses domestik hewan dan manusia, sistem penyaluran kotoran, daging eceran, dan sistem pencernaan manusia.<ref>{{Cite journal|last=Gould|first=L.  Hannah|last2=Limbago|first2=Brandi|date=2010-09|title=Clostridium difficile in Food and Domestic Animals: A New Foodborne Pathogen?|url=https://academic.oup.com/cid/article-lookup/doi/10.1086/655692|journal=Clinical Infectious Diseases|language=en|volume=51|issue=5|pages=577–582|doi=10.1086/655692|issn=1058-4838}}</ref> Namun, diestimasi bahwa 40% infeksi ''C. diff'' yang terjadi berasal dari panti jompo atau pelayanan kesehatan komunitas, dan 24% berasal dari rumah sakit.<ref>{{Cite news|last=Belluck|first=Pam|date=2015-02-26|title=Death Toll From C. Difficile Is Raised (Published 2015)|url=https://www.nytimes.com/2015/02/26/us/death-toll-from-bacteria-is-raised.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2020-12-25}}</ref>
 
Secara alami, ''C. diff'' memang umum ditemukan pada sistem pencernaan manusia. Dalam keadaan normal, ''C. diff'' merupakan kompetitor lemah untuk memperoleh nutrisi dibandingkan populasi bakteri lainnya sehingga ''C. diff'' berada pada jumlah yang terjaga. Namun, bila terjadi suatu gangguan mendadak terhadap komunitas mikroflora usus, misalnya akibat penggunaan antibiotik dengan spektrum broad, populasi bakteri lain yang tidak resisten akan berkurang signifikan dan menyebabkan ''C. diff'' mampu tumbuh dengan lebih optimal secara cepat. Hal ini mengakibatkan peningkatan populasi ''C. diff'' yang signifikan hingga mengalahkan kompetitor bakteri lain dan menyebabkan ketidakseimbangan mikroflora usus. Hal ini menjadi potensi awal penyebab infeksi penyakit bergejala ataupun kolonisasi yang memicu seseorang menjadi carrier tidak bergejala.<ref name=":2" />