Maulana Yusuf dari Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Salman (bicara | kontrib)
k Penambahan Data dan Tabel
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
→‎Masa pemerintahan: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Baris 14:
Situasi perdagangan yang ramai itu pada akhirnya mendorong para pendatang untuk menetap. Oleh karena itu, dibuatlah aturan penempatan penduduk sesuai dengan keahlian, daerah asal, serta jabatan tertentu. Berikut pembagiannya: Kampung Pekojan di sebelah barat Pasar Karangantu, untuk para pendatang dari Arab, Gujarat, Mesir, dan Turki. Kampung Pecinan di sebelah barat Masjid Agung, untuk para pedagang Cina. Kampung Panjunan, untuk tukang anjun (para pembuat gerabah, periuk, dan sebagainya). Kepandean, untuk tempat para pandai besi. Pengukiran, tempat tukang ukir. Pagongan, tempat pembuat gong dan gamelan. Sukadiri, tempat pengecoran logam dan pembuatan senjata perang. Kademangan, tempat demang.
 
Kesatrian, tempat para senopati, perwira, dan prajurit istana. Kefakihan, tempat ulama-ulama hukum Islam.{{Butuh Sementara dalam bidang pertanian, rujukan}}Sultan Maulana Yusuf mendorongmemberikan dukungan kepada rakyatnya untuk mengembangkan lahan persawahan. Caranya dengan membuka daerah-daerah baru bagidi persawahan, hingga akhirnya mencapaiwilayah Serang. UntukPemenuhan mengairikebutuhan air untuk lahan pertanian,persawahan dibuatlahyang terusan-terusantelah dibuat dilakukan dengan pembuatan saluran irigasi dan [[bendungan]].<ref>{{Cite book|last=Argadia|first=Yosep Riva|date=November 2019|url=https://publikasi.data.kemdikbud.go.id/upload/file/isi_DE31B0C3-bendungan4C54-4CB5-9CDB-43DC0E869569_.pdf|title=Profil Budaya dan Bahasa Kota Serang Provinsi Banten|location=Jakarta|publisher=Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=978-602-8449-19-9|editor-last=Permanawiyat|editor-first=Widhi|pages=2|url-status=live}}</ref> Perhatiannya yang besar terhadap agama Islam dibuktikan dengan memperluas serambi Masjid Agung yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Sebagai kelengkapan, dibangunlah menara dengan bantuan seorang arsitek muslim asal Mongolia bernama Cek Ban Cut.
 
== Penaklukan Pakwan Pajajaran dan akhir hidup ==