Leftenan Adnan (film): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 95:
[[Rusdi Ramli]], [[Faizal Hussein]] dan [[Azri Iskandar]]<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3303258/azri-bintangi-lt-adnan|title=Azri bintangi Lt Adnan|author=Roslen Fadzil|publisher=[[Harian Metro]]|date=10 November 1999|accessdate=10 April 2019}}</ref> menjalani latihan di kamp tentara selama sebulan sebelum syuting dimulai. Rusdi pada mulanya dipertimbangkan untuk memerankan peran [[Adnan bin Saidi|Letnan Adnan]], namun ia kemudian memerankan peran Prebet Malik. Faizal juga dipertimbangkan untuk memerankan peran tersebut, namun kemudian ia memerankan peran Prebet Ayob. Azri kemudian dipilih untuk memerankan peran Letnan Adnan, namun hanya sempat memainkan 30 persen adegan sebelum dikeluarkan karena masalah disiplin.<ref name="Azri disingkir">{{Cite web |url=http://ww1.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2000&dt=0301&pub=utusan_malaysia&sec=Hiburan&pg=et_03.htm |title=Filem Lt. Adnan: Azri Iskandar disingkir|author=Rosli Manah|publisher=[[Utusan Malaysia]]|date=1 Maret 2000|access-date=14 April 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20170215021637/http://ww1.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2000&dt=0301&pub=utusan_malaysia&sec=Hiburan&pg=et_03.htm |archive-date=15 Februari 2017}}</ref> Menurut Aziz, yang mengumumkan pengeluaran Azri dalam satu wawancara media terkenal yang dilakukan pada 28 Februari 2000, keputusan tersebut dilakukan setelah Azri tidak menunjukkan komitmen dan gagal menjalin kerjasama, dengan persetujuan oleh semua produser dan pemeran yang ikut serta di dalam film tersebut belakangan karena ia yang memerankan peran utamanya.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/4291760/aziz-singkir-azri-iskandar|title=Aziz singkir Azri Iskandar|author=Hardi Effendi Yaacob|publisher=[[Berita Minggu]]|date=31 Agustus 2008|accessdate=1 Februari 2020}}</ref> Aziz berkata: "Kami telah menyerahkan surat pengeluarannya (Azri) dalam film tersebut,".<ref name="Azri disingkir"/>
Azri kemudian mengatakan bahwa ia terpaksa ikut
Mokhtar Adnan, putra Adnan Saidi sangat bersukacita dengan hasil karya Aziz dalam film tersebut. Menurut Mokhtar, hasrat untuk mengabadikan perjuangan ayahnya dalam bentuk film telah ada sejak zaman kejayaan perfilman Melayu di Singapura.<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/1978767/mokhtar-puas-hati-leftenan-adnan|title=Mokhtar puas hati Leftenan Adnan|author=Adam Salleh|publisher=[[Berita Harian]]|date=18 September 2000|accessdate=23 Januari 2019}}</ref> Biaya pembuatan film tersebut yang telah dipakai berjumlah sebanyak RM2.5 juta termasuk biaya promosi, sementara jumlah pemeran dan kru terdiri sebanyak 1.000 orang.<ref name="Paling mahal"/> Syuting diadakan pada Februari dan Maret 2000 di 3 negara bagian di Malaysia, yaitu [[Perak (negara bagian)|Perak]] ([[Batu Gajah, Perak|Batu Gajah]]),<ref>{{cite news|url=https://www.orangperak.com/pusing-jadi-lokasi-utama-filem-leftenan-adnan-2000.html|title=Pusing Jadi Lokasi Utama Filem Leftenan Adnan (2000)|author=[[Freddie Aziz Jasbindar]]|publisher=Orang Perak|date=19 Februari 2017|accessdate=2 November 2019}}</ref> [[Negeri Sembilan]] ([[Port Dickson]]) dan [[Johor]] ([[Daerah Kota Tinggi|Kota Tinggi]]). Penyanyi [[Awie]] menyanyikan [[lagu tema]] untuk film tersebut, yang berjudul "[[Di Medan Ini]]".<ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3433796/lagu-patriotik-awie|title=Lagu patriotik Awie|author=Sani Salleh|publisher=[[Harian Metro]]|date=7 Julai 2000|accessdate=3 April 2019}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.klik.com.my/item/story/3558304/courage-under-fire|title=Courage under fire|trans-title=Keberanian dalam cemara|author=Jad Mahidin|publisher=[[The Malay Mail]]|date=17 Agustus 2000|accessdate=23 Januari 2019|language=en}}</ref>
|