Yazid bin Abdul Malik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 35:
[[Yazid bin al-Muhallab|Yazid bin Muhallab]], mantan gubernur Khurasan dan Iraq, yang ditahan pada masa 'Umar bin 'Abdul 'Aziz melarikan diri ke Iraq dan mendapat dukungan di sana. Dia menolak mengakui Yazid sebagai khalifah dan melancarkan perlawanan serius. Mendapat keberhasilan di awal, Yazid bin Muhallab kemudian dikalahkan dan dibunuh pada Agustus 720 oleh pasukan Umayyah yang dipimpin [[Maslamah bin Abdul-Malik|Maslamah bin 'Abdul Malik]], saudara seayah Khalifah Yazid.{{sfn|Rotter|1991|p=740}}{{sfn|Lammens|1987|p=394}}{{sfn|PmbZ|pages=190–191}} Namun lantaran Maslamah lebih mendukung [[Hisyam bin Abdul-Malik|Hisyam bin 'Abdul Malik]] sebagai pewaris takhta daripada putra Khalifah Yazid, juga khawatir akan kekuasaannya sebagai gubernur Iraq, Khalifah Yazid memberhentikan Maslamah dengan alasan tidak berhasil memberikan pajak provinsinya ke Damaskus, ibukota kekhalifahan saat itu. Jabatan gubernur Iraq kemudian diserahkan kepada anak didik Maslamah, '[[Umar bin Hubairah|Umar bin Hubairah al-Fazari]].{{sfn|Rotter|1991|p=740}}{{sfn|Lammens|1987|p=394}}{{sfn|Blankinship|1994|pp=87–88}} Pada 721, 'Umar bin Hubairah memimpin peperangan ke Armenia yang merupakan salah satu provinsi [[Romawi Timur]] dan berhasil mendapatkan 700 tawanan.{{sfn|Blankinship|1994|p=119}}
 
'Umar bin Hubairah kemudian menunjuk [[Sa'id bin Amr al-Harashi|Sa'id bin 'Amr al-Harasy]] menjadi gubernur bawahannya dan memimpin kawasan [[Basra]] dan juga kemudian [[Khurasan]]. Dalam kepemimpinannya, Sa'id mampu mengembalikan kedudukan Muslim di kawasan [[Transoxiana]] yang sebelumnya terancam pemberontakan skala besar dari [[Sogdiana]] dan penyerangan dari Türgesy yang merupakan persekutuan suku-suku Turk. Sa'id berhasil menghancurkan Sogdiana di [[Samarkand]] dan melanjutkan merebut kota Khujand, memulihkan kendali Umayyah atas kawasan Transoxiana, kecuali wilayah [[Lembah Fergana]].{{sfn|Blankinship|1994|p=126}} Namun Sa'id menekan perlawanan Sogdiana dengan kejam, memberlakukan ketat pajak ''[[jizyah]]'' atas penduduk asli, dan juga membunuh tawanan yang sudah dijamin keamanannya oleh 'Umar bin Hubairah,{{sfn|Judd|2019}} menjadikan rasa permusuhan mereka pada pemerintahan Umayyah semakin kuat. Dia juga tidak berhasil menyetor pendapatan pajak ke Iraq. Sa'id kemudian diganti oleh Muslim bin Sa'id bin Aslam Al-Kilabi.{{sfn|Blankinship|1994|pp=88, 126}}
 
=== Penaklukan ===
Baris 41:
 
[[Berkas:Map of the Caucasus, 740 CE.svg|350px|jmpl|ka|Peta kawasan [[Kaukasus]]. Hijau adalah wilayah kekhalifahan, kuning merupakan wilayah Kekaisaran Khazar, dan merah adalah kekuasaan [[Kekaisaran Romawi Timur]] (Bizantium).]]
Di perbatasan utara, Umayyah berhadapan dengan [[bangsa Khazar]], sekelompok [[bangsa Turk]] semi-nomaden dari [[Asia Tengah]]. Pada 721/722, fase utama Perang Arab-Khazar kedua dimulai di [[Kaukasus]]. 30.000 pasukan dari pihak [[Khazar]] menyerang Armenia pada musim dingin, mengakibatkan kekalahan telak pada pasukan gubernur setempat, Mi'laq bin Saffar al-Bahrani di Marj al-Hijarah pada Februari/Maret 722. Menanggapi hal tersebut, Yazid bin 'Abdul Malik mengutus [[Al-Jarrah bin Abdullah|Al-Jarrah bin 'Abdullah]] beserta 25.000 pasukan Syria ke Armenia. Al-Jarrah dengan cepat mendorong Khazar kembali melintasi Kaukasus dan berhasil mengambil alih kepemimpinan Balanjar yang merupakan ibukota Khazar. Penduduk Balanjar yang selamat melarikan diri ke utara. Pasukan Al-Jarrah juga menduduki kota Wabandar dan bahkan mendekati Samandar.{{sfn|Dunlop|1965|p=482}}{{sfn|Brook|2006|p=127}}{{sfn|Blankinship|1994|pp=121–122}}
 
Meski telah mendapat kemenangan, pasukan kekhalifahan tidak dapat mencapai kemenangan telak lantaran pasukan Khazar utama tetap utuh dan, sebagaimana pasukan nomaden lain, tidak bergantung pada kota-kota untuk persediaan mereka. Ditambah bagian belakang pasukan yang masih tidak aman, menjadikan Al-Jarrah membatalkan upayanya untuk menduduki Samandar dan mundur ke selatan Kaukasus. Dari sana dia meminta bala bantuan tambahan, tetapi Yazid bin 'Abdul Malik gagal memberikannya meski sudah berjanji. Tidak diketahui secara pasti kegiatan Al-Jarrah pada 723, tetapi tampaknya dia melancarkan peperangan lagi di utara. Sebagai balasan, pihak Khazar menyerbu selatan Kaukasus. Namun pada Februari 724, Al-Jarrah berhasil membawa kemenangan telak atas mereka dalam pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari di antara [[sungai Kura]] (Cyrus) dan Aras (Araxes).{{sfn|Brook|2006|p=127}}{{sfn|Blankinship|1994|p=122}} Peperangan ini berhasil membawa kawasan Iberia Kaukasus dan negeri-negeri [[suku Alan]] ke dalam wilayah kekhalifahan. Al-Jarrah sendiri menjadi komandan Muslim pertama yang melewati Perlintasan Darial (''Darial Pass''). Peperangan ini mengamankan sayap pasukan kekhalifahan melawan kemungkinan serangan Khazar melalui Darial, juga memberi pasukan kekhalifahan jalur serangan kedua ke wilayah Khazar.{{sfn|Blankinship|1994|pp=122–123}}