Negara terkurung daratan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Illchy (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 18924788 oleh HsfBot (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 23:
* Ketika [[Sekutu Perang Dunia I|Kekuatan Entente]] membagi bekas [[Turki Utsmani]] di bawah [[Perjanjian Sèvres]] pada akhir [[Perang Dunia I]], [[Armenia]] dijanjikan bagian dari Trebizond vilayet (sama dengan provinsi [[Provinsi Trabzon|Trabzon]] dan [[Provinsi Rize|Rize]] di [[Turki]]). Ini memberikan Armenia akses ke [[Laut Hitam]]. Tetapi, perjanjian Sèvres dilanggar dengan [[Perang Kemerdekaan Turki]] dan digantikan oleh [[Perjanjian Lausanne]] yang menetapkan kekuasaan Turki di daerah itu.
 
[[United Nations Convention on the Law of the Sea]] sekarang memberikan negara terkurung daratan hak akses ke dan dari laut tanpa pajak lalu lintas melalui negara transit. [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] memiliki program untuk membantu negara berkembang di pedalaman,<ref>[http://www.un.org/special-rep/ohrlls/lldc/default.htm UN Report]</ref>, dan Sekretaris Jenderal bertugas saat ini ialah [[Anwarul Karim Chowdhury]].
 
Beberapa negara punya garis pantai panjang, tetapi kebanyakan belum siap digunakan untuk perdagangan. Contohnya, pada masa awalnya, pelabuhan satu-satunya [[Rusia]] terletak di [[Samudera Arktik]] dan kebekuan menutup pelabuhan hampir sepanjang tahun. Harapan menguasai kembali [[pelabuhan air panas]] adalah pendorong utama bagi perluasan Rusia di [[Laut Baltik]], [[Laut Hitam]] dan [[Samudera Pasifik]]. Di sisi lain, sejumlah negara pedalaman punya akses ke laut melalui sungai lebar. Contohnya, Paraguay (dan Bolivia) memiliki akses ke lautan melalui [[Sungai Paraguay]] dan [[Sungai Parana]].