Kurnianingrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 48:
 
=== Belajar ke luar negeri dan pulang ke Indonesia ===
Sebagai bagian dari paket bantuan Australiapasca-perang setelahdari perangAustralia kepadauntuk negara-negara di Asia, Jawatan Pendidikan mulai [[hubungan Australia dengan Indonesia|menawarkan beasiswa kepadauntuk orang-orang Indonesia]] pada tahun 1949.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=185}} Karena terpikattertarik akandengan masa depan [[pendidikan di Indonesia]], Kurnianingrat pun mengajukan diri untuk belajarmempelajari [[psikologi pendidikan]] dan meraihmendapat dukungan dari pemerintah Indonesia.{{sfn|Lee|1998|p=499}} Beasiswa tersebutyang menawarkannyaditawarkan pembelajarankepada setahunKurnianingrat kemudian hanya berupa studi selama satu tahun di [[Sydney]] pada jurusanbidang yang ia pilih, sehingga ia memutuskan untuk belajarmempelajari sistem pendidikan Australia.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=185}} IaKurnianingrat lalu berangkat ke Sydney pada bulan November 1949 dan disambut oleh [[chargé d'affaires]] Indonesia, [[Usman Sastroamidjojo]], usaisetibanya kedatangandi sana.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=186}} Belajar di bawah bimbingan Profesor William O'Neill dari [[Universitas Sydney]], iaKurnianingrat mengunjungi sekolah-sekolah di seluruhseantero belahanAustralia, negaradan tersebut,hanya menemukan sedikit perbedaan antara sekolah-sekolah di Australia dan sekolah-sekolah Belanda di Indonesia. Namun, ia terkejut olehdengan jumlah [[Pendidikan jenis kelamin tunggal|sekolah jenis kelamin tunggal]] dan [[pemisahan jenis kelamin]] dalam kehidupan bermasyarakat di Australia secara umum.{{sfn|Zainu'ddin|1997|pp=187–188}} [[Federasi Guru New South Wales]] menjadikannyalalu menjadikan Kurnianingrat sebagai anggota kehormatan.{{sfn|NSWTF|1950|p=72}} IaKurnianingrat juga melakuaknmelakukan perjalanan ke [[Canberra]], [[Melbourne]], dan [[Tasmania]].{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=189}}
 
IaKurnianingrat kembali ke Indonesia pada bulan Desember 1950, dan disambut dengan hangat oleh para pejabat kementerianKementerian pendidikanPendidikan yang tertarik untuk mendengar pengalamannyapengalaman Kurnianingrat di Australia. IaKurnianingrat kemudian diangkat menjadisebagai kepala dari sebuah Sekolah Guru Atas dan ditugaskan untuk mengubahmentransformasi sekolah-sekolah Belanda menjadi "lembaga republik".{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=190}} Pada tahun 1951, bahasa Inggris telah menggantikan bahasa Belanda sebagai bahasa asing utama dari pemerinthanpemerintah Indonesia, dan Inspeksi Pengajaran Bahasa Inggeris (IPBI) juga didirikan pada tahun 1953.{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=159}} Kurnianingrat lalu mengajukan diri untuk masukbergabung inspektoratke tersebutIPBI, dan akhirnya diterima sebagai wakil direkturnyakepala. Ia bergabung dengandi direkturnya,IPBI bersama [[Fritz Wachendorff]], danyang anggotamenjadi staf,kepala dan [[Harumani Rudolph-Sudirdjo]] yang menjadi staf.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=118}}{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=191}} IPBI kemudian meminta bantuan dari [[British Council]] dan [[Ford Foundation]] dalam merencanakanmerancang silabus untuk untuk pengajaran bahasa Inggris pada lembaga-lembaga pasca-[[pendidikan dasar]] di Indonesia. MerekaIPBI juga mengadakan kursus selama dua tahun untuk melatih para guru bahasa Inggris.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=118}}{{sfn|Zainu'ddin|1997|pp=192–193}} Pada tahun 1951, para sukarelawan dari Australia mulai datang ke Indonesia di bawah naungan [[Australian Volunteers International|Volunteer Graduate Scheme]] (VGS),. yangPara sukarelawan tersebut bekerja padasesuai penugasan untukdari pemerintahanpemerintah Indonesia, termasuk di IPBI.{{sfn|McCarthy|Zainuddin|2017|p=xv}} Kurnianingrat menaungipun mengawasi dan menjalin persahabatan dengan beberapasejumlah sukarelawan tersebut.{{sfn|McCarthy|Zainuddin|2017|p=xvi}}
 
IPBI dibubarkan pada 1956, karena anak sulung Rudolph-Sudirdjo lahir dan Wachendorff menerima jabatan dosen di [[Universitas Indonesia]].{{sfn|Zainu'ddin|1997|p=198}} Kurnianingrat datang ke Amerika Serikat untuk belajar [[sastra Inggris]] dan [[linguistik]] di [[Universitas Cornell]] di [[Ithaca, New York]] setelah menerima beasiswa dari [[Ford Foundation]]. Ia menjalani dua tahun di universitas dan merampungkan tesis [[Magistrat]] tentang sejarah [[William Shakespeare]] di Indonesia.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=118}}{{sfn|Stucki|1959|p=107}} Tesisnya menyoroti cikal bakal [[Komedi Stambul]], sebuah bentuk pertunjukan rakyat dari zaman kolonial akhir, yang mementaskan adaptasi-adaptasi karya seperti ''[[Hamlet]]''.{{sfn|Sutherland|1967|pp=95–96, 101}} Setelah kepulangannya, ia mulai mengajar di jurusan sastra Inggris di Universitas Indonesia, kemudian menjadi kepala jurusan pada Juni 1960.{{sfn|Zainu'ddin|1994|p=118}}