Reaktor nuklir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah: menambahkan pranala dalam |
→Sejarah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
Baris 33:
Reaktor nuklir generasi pertama yang dibuat oleh [[Enrico Fermi]] digunakan untuk menghasilkan plutonium. Karena keberhasilan ini, [[Franklin Delano Roosevelt]] selaku [[Presiden Amerika Serikat]] menjadikan plutonium sebagai awal pengembangan senjata nuklir. Ia mengadakan proyek pengembangan yang dikenal sebagai [[Proyek Manhattan]].<ref>{{Cite book|last=Koesrianti|date=Januari 2016|url=https://repository.unair.ac.id/91100/1/2%20Sisi%20Nuklir_Kesej.%20Manusia.pdf|title=2 Sisi Nuklir: Senjata Nuklir dan Kesejahteraan Manusia|location=Sidoarjo|publisher=Penerbit Zifatama Publishef|isbn=978-602-6930-03-3|pages=4|url-status=live}}</ref> Selain itu, reaktor nuklir juga digunakan oleh angkatan laut Amerika (lihat [[Reaktor Angkatan Laut Amerika Serikat]]) untuk menggerakkan [[kapal selam]] dan kapal pengangkut pesawat udara. Pada pertengahan [[1950]]-an, baik [[Uni Sovyet]] maupun negara-negara barat meningkatkan penelitian nuklirnya termasuk penggunaan atom di luar militer. Tetapi, sebagaimana program militer, penelitian atom di bidang non-militer juga dilakukan dengan rahasia.
Pada 20 Desember [[1951]],
PLTN skala komersial pertama dunia adalah [[:en:Sellafield|Calder Hall]], yang mulai beroperasi pada 17 Oktober [[1956]].<ref name="BBC">{{cite web|title=1956:Queen switches on nuclear power|work=[[BBC news]]|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/october/17/newsid_3147000/3147145.stm|accessdate=June 28|accessyear=2006}}</ref> Reaktor generasi pertama lainnya adalah [[Shippingport Reactor]] yang berada di [[Pennsylvania]] (1957).<!--''Lots of construction in 60s and 70s (oil crisis influenced) - need some numbers here--<--Actually, the oil crisis of 1974 did not stimulate nuclear power plant orders in the US: orders immediately declined, hitting zero by 1978. The experts had overprojected demand. Viz. “Political Economy of Nuclear Energy in the United States, Brookings Institution, 2004, http://www.brookings.edu/comm/policybriefs/pb138.htm ''-->
|