Kalimantan Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k clean up, typos fixed: budidaya → budi daya, Karesidenan → Keresidenan, Mie → Mi (2), tapi → tetapi, Tumbak → Tombak (2)
Baris 119:
| dead-url= no
}}</ref>
Pada [[1855]], negeri Sambas dimasukan ke dalam wilayah Hindia Belanda menjadi KaresidenanKeresidenan Sambas.
 
Menurut [[Hikayat Malaysia, Brunei, dan Singapore]] wilayah yang tidak bisa dikuasai dari kerajaan Hindu sampai kesultanan Islam di Kalimantan Barat adalah kebanyakan dari Kalimantan Barat seperti Negeri Sambas dan sekitarnya, dan menurut Negara Brunei Darussalam [[Hikayat Banjar]] adalah palsu dan bukan dibuat dari kesultanan Banjar sendiri melainkan dari tangan-tangan yang ingin merusak nama Kalimantan Barat dan disebarluaskan keseluruh Indonesia sampai saat ini, karena menurut penelitian para ahli psikolog di dunia Negeri Sambas tidak pernah kalah dan takluk dengan Negara manapun.
Baris 449:
=== Pertanian, Perkebunan & Perikanan ===
Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian, perkebunan dan perikanan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat di antaranya adalah padi, jagung, kedelai, dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan di antaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dan lain-lain.
Kebun kelapa sawit sampai Oktober 2012 sudah mencapai 1.060.000 ha. Kebun-kebun tersebut sebagian besar dibangun pada kawasan budidayabudi daya (APL) dan ada juga yang dibangun pada kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) setelah melalui proses pelepasan kawasan dari Kementerian Kehutanan. Kebun-kebun sawit menguntungkan pengusaha dan penguasa. Para petani peserta menderita sengsara. Pendapatan petani sawit binaan PTPN XIII hanya 6,6 ons beras per hari/orang. Sedangkan pengelolaan kebun dengan pola kemitraan hanya memberi 3,3 ons beras per hari/orang. Kondisi ini lebih buruk dari tanaman paksa (''kultuurstelsel'') zaman Hindia Belanda.{{fact}}Begitu juga dengan perikanan yang berada di wilayah Kalimantan Barat. Di mana untuk wilayah barat berbatasan dengan Laut Natuna, Selat Karimata dan Semenanjung Malaysia dan wilayah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa sehingga masyarakat pesisir penghasilan utamanya adalah hasil laut.
 
Produksi perikanan tangkap di laut Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, dan Kota Pontianak dapat dilihat pada tabel berikut :
Baris 477:
* Gambus, alat musik petik khas suku Melayu yang mendapat pengaruh dari arab.
* Tawaq (sejenis Kempul) merupakan alat musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
* Hadrah, alat musik khas suku Melayu yang berbentuk seperti gendang tapitetapi memiliki gerincing-gerincing di sekelilingnya.
* Sapek merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
* Balikan/Kurating merupakan alat musik petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik, Dayak Banuaka".
Baris 489:
=== Senjata Tradisional ===
* Mandau (Ahpang: sebutan Uut Danum) adalah sejenis Pedang yang memiliki keunikan tersendiri, dengan ukiran dan kekhasannya. Pada suku Dayak Uut Danum hulunya terbuat dari tanduk rusa yang diukir, sementara besi bahan Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang ditambang sendiri dan terdiri dari dua jenis, yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan tajam sehingga lalat hinggap pun bisa putus tetapi mudah patah dan ''Umat Motihke'' yang terkenal lentur, beracun dan tidak berkarat.
* TumbakTombak
* [[Keris]] Melayu
* [[Uut Danum|Sumpit]] (Sohpot: sebutan Uut Danum)
Baris 495:
* Duhung (Uut Danum)
* Isou Bacou atau Parang yang kedua sisinya tajam (Uut Danum)
* Lunjuk atau sejenis tumbaktombak untuk berburu (Uut Danum)
* Mandau ( sejenis pedang namun berukir pada besi dan ganggang, bilah besi berbentuk cembung sebelah.
* Nyabor ( sejenis mandau namun melentik ke atas bilah besinya memiliki ketajaman yang sama )
Baris 557:
* Kerang [[Ale-ale]], merupakan makanan khas Ketapang
* [[Ayam pansuh|Manok Pansoh]], yaitu masakan daging ayam di dalam bambu pada masyarakat Dayak.
* MieMi Tiaw/kwetiau, merupakan masakan khas Tionghoa Pontianak yang terdapat di kota Pontianak
* Nasi Ayam dan MieMi Pangsit, merupakan masakan khas penduduk Tionghoa Singkawang dan sekitarnya
* Sungkui, merupakan masakan khas Melayu Kabupaten Sanggau.
* Lek Tau Suan, Makanan Tionghoa Khas Pontianak