Julius Robert Oppenheimer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki terjemahan yang tidak sesuai
→‎Trinity: kalimat kerja keras terlalu bias
Baris 255:
{{Main|Trinity (uji coba nuklir)}}
[[File:Trinity Detonation T&B.jpg|thumb|right|[[Trinity (uji coba nuklir)|Uji coba Trinity]] dari [[Proyek Manhattan]] merupakan ledakan perangkat nuklir pertama.{{sfn|Jungk|1958|p=201}}]]
KerjaPelaksanaan keras[[ledakan paranuklir]] ilmuwanpertama di Losdunia Alamosterjadi berujung pada terlaksananyatanggal [[ledakan16 nuklir]]Juli pertama di dunia,1945 dekat [[Alamogordo, New Mexico]], pada tanggal 16 Juli 1945. Oppenheimer telah menamai lokasi tersebut dengan "[[Trinity (uji coba nuklir)|Trinity]]" pada pertengahan 1944 dan kemudian mengungkapkan bahwa nama tersebut berasal dari salah satu penggalan ''[[Holy Sonnets]]'' karya [[John Donne]]. Menurut sejarawan Gregg Herken, penamaan ini bisa jadi merupakan kiasan bagi Jean Tatlock, yang bunuh diri beberapa bulan sebelumnya dan yang memperkenalkan Oppenheimer pada karya-karya Donne pada tahun 1930-an.<ref>{{harvnb|Herken|2002|p=119}}</ref>
 
Oppenheimer kemudian mengenang bahwa saat menyaksikan ledakan tersebut, ia memikirkan sebuah syair dalam ''[[Bhagavad Gita]]'' (XI,12):
Baris 268:
{{Cquote|Kami tahu dunia tidak akan sama lagi. Beberapa orang tertawa, beberapa orang menangis. Kebanyakan orang diam. Saya ingat penggalan dari kitab suci Hindu, ''Bhagavad Gita''. [[Wisnu]] mencoba membujuk [[Arjuna|Pangeran]] agar dia melakukan tugasnya dan, untuk membuatnya terkesan, mengambil wujud [[Vishvarupa|berlengan banyak]] dan berkata, "Sekarang aku menjadi Maut, penghancur dunia." Saya kira kita semua berpikir begitu, dengan satu atau lain cara.<ref name="The Decision to Drop the Bomb">{{cite AV media | url = https://www.atomicarchive.com/media/videos/oppenheimer.html | title = "Now I am become death..." | people=Oppenheimer, J.R. | year=1965 | type=video | access-date = 19 November 2021 | publisher = Atomic Archive | archive-date = 16 Mei 2008 | archive-url = https://web.archive.org/web/20080516104658/http://www.atomicarchive.com/Movies/Movie8.shtml | url-status = live }}</ref>}}
 
Di antara para tokoh yang yang hadir bersama Oppenheimer di bunker pengawasan di lokasi tersebut adalah adiknya, Frank, dan Brigadir Jenderal [[Thomas Farrell]]. Ketika [[Jeremy Bernstein]] bertanya kepada Frank apa kata-kata pertama Oppenheimer setelah uji coba, jawabannya adalah "Saya kira itu berhasil."<ref>{{cite journal |last1=Bernstein |first1=Jeremy |title=Letters : Bomb in the Head |journal=London Review of Books |date=26 April 2018 |volume=40 |issue=8 |url=https://www.lrb.co.uk/the-paper/v40/n08/letters |access-date=10 Januari 2022 |issn=0260-9592}}</ref><ref name="WP-20220722">{{cite news |last=Johnson |first=Mark |title=How Oppenheimer weighed the odds of an atomic bomb test ending Earth |url=https://www.washingtonpost.com/science/2023/07/22/oppenheimer-manhattan-project-history-atomic-bomb-test/ |date=22 Juli 2023 |work=[[The Washington Post]] |url-status=live |archiveurl=https://archive.today/20230722123414/https://www.washingtonpost.com/science/2023/07/22/oppenheimer-manhattan-project-history-atomic-bomb-test/ |archivedate=22 Juli 2023 |accessdate=22 Juli 2023 }}</ref> Farrell meringkas reaksi Oppenheimer sebagai berikut:
 
{{quote|Oppenheimer, yang telah menanggung beban yang sangat berat, jadi lebih tegang saat detik-detik terakhir berlalu. Dia hampir tidak bernapas. Dia berpegangan pada sebuah tiang untuk memantapkan dirinya. Selama beberapa detik terakhir, dia menatap lurus ke depan dan kemudian juru siar berteriak "Sekarang!" dan muncullah semburan cahaya yang luar biasa diikuti tak lama kemudian oleh raungan ledakan yang dalam, wajahnya menjadi rileks dipenuhi ekspresi kelegaan yang luar biasa.<ref>{{harvnb|Szasz|1984|p=88}}</ref>}}
 
Rabi memerhatikan wajah kebingungan Oppenheimer di tengah keberhasilannya: "Saya tidak akan pernah melupakan cara dia melangkah. Saya tidak akan pernah melupakan cara dia keluar dari mobil... langkahnya seperti ''[[High Noon]]''&nbsp;... goyah sepertinya. Dia telah melakukannya."{{sfn|Monk|2012|pp=456–457}} Dalam pertemuan di Los Alamos pada tanggal 6 Agustus (malam saat [[Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki|bom atom dijatuhkan di Hiroshima]]), Oppenheimer naik ke panggung dan mengatupkan kedua tangannya "seperti petinju yang memenangkan pertandingan" sementara penonton bersorak. Dia menyesalkan senjata tersebut tidak selesai tepat waktu sehingga tidak bisa digunakan untuk melawan [[Jerman Nazi]].{{sfn|Monk|2012|pp=467–468}}
Baris 276:
Oppenheimer berangkat ke [[Washington, D.C.|Washington D.C]] pada tanggal 17 Agustus untuk menyerahkan surat kepada Sekretaris Perang [[Henry L. Stimson]], dan ia mengungkapkan perasaan sesal dan keinginannya agar penggunaan senjata nuklir dilarang.{{sfn|Monk|2012|p=476}} Pada bulan Oktober 1945, Oppenheimer bertemu dengan Presiden [[Harry S. Truman]]. Pertemuan tersebut berjalan buruk setelah Oppenheimer mengatakan bahwa ia merasa "tangannya berlumuran darah". Ucapan tersebut membuat Truman berang dan segera mengakhiri pertemuan. Truman kemudian memberi tahu Wakil Menteri Luar Negeri [[Dean Acheson]], "Saya tidak ingin melihat bajingan itu di kantor ini lagi."{{sfn|Monk|2012|pp=493-494}}{{sfn|Bird|Sherwin|2005|p=332}}
 
Atas jasanya mengepalai Los Alamos, Oppenheimer dianugerahi [[Medali Tanda Jasa (Amerika Serikat)|Medal for Merit]] oleh Presiden Truman pada tahun 1946.<ref>{{cite news |newspaper=[[New York Times]] |url=https://www.nytimes.com/learning/general/onthisday/bday/0422.html |title=J. Robert Oppenheimer, Atom Bomb Pioneer, Dies |date=19 Februari 1967 |access-date=1 Maret 2011 |archive-date=20 Januari 2012 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120120135726/http://www.nytimes.com/learning/general/onthisday/bday/0422.html |url-status=live }}</ref>
 
== Kegiatan pascaperang ==