Aisjah Dachlan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
k Sumatera |
||
Baris 30:
=== Karier ===
Aisyah juga seorang pengajar. Ia aktif mengajar sejak masih berada di
Sebagai seorang pejuang, Aisyah ikut serta berjuang pada masa [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI) di [[Koto Tinggi, Baso, Agam|Koto Tinggi]]
Aisyah yang juga seorang aktivis organisasi mengkoordinir berdirinya Ikatan Muallimah dan Muballighah (penceramah dan guru agama wanita) pada tahun 1969-1971, dan memprakarsai berdirinya Himpunan Dakwah Muslimat Indonesia (Nadwah) pada tahun 1980, sesuai dengan amanah Kongres X Muslimat NU di Semarang yang telah menunjuknya sebagai Ketua Muslimat NU. Selama aktif di Muslimat NU, ia banyak merintis berdirinya sekolah-sekolah di bawah naungan Muslimat NU. Beberapa lembaga pendidikan yang didirikan dan dipimpinnya adalah lembaga pendidikan di lingkungan [[Masjid Istiqlal]], seperti TK, SD, dan Tsanawiyah Istiqlal, Taman Remaja Istiqlal, Perguruan Tinggi/Pesantren dan Akademi Dakwah Istiqlal, dan Pengajian Ibu-ibu Istiqlal. Selain itu, ia juga menjadi dosen di pesantren Luhur dan Akademi Dakwah Istiqlal Jakarta dan Akademi Dakwah dan Publisitas di Jakarta.
Baris 84:
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Pariaman]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
|