Anarkisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Arymuslichudin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 119:
Anarkisme individualisme atau Individual-anarkisme adalah salah satu tradisi filsafat dalam anarkisme yang menekankan pada persamaan kebebasan dan [[kebebasan individual]]. Konsep ini umumnya berasal dari [[liberalisme klasik]]. Kelompok individual-anarkisme percaya bahwa ''"hati nurani individu seharusnya tidak boleh dibatasi oleh institusi atau badan-badan kolektif atau otoritas publik"''. Karena berasal dari tradisi liberalisme, individual-anarkisme sering disebut juga dengan nama ''"anarkisme liberal"''.
 
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam individual-anarkisme antara lain adalah [[Max Stirner]], [[Josiah Warren]], [[Benjamin Tucker]], [[John Henry Mackay]], [[Fred Woodworth]], dan lain-lain. Kebanyakan dari tokoh-tokoh individual-anarkisme berasal dari [[Amerika Serikat]], yang menjadi basis liberalisme. Oleh karena itu, pandangan mereka terhadap konsep individual-anarkisme kebanyakan dipengaruhi juga oleh alam pemikiran liberalisme.
 
Individual-anarkisme sering juga disebut ''"anarkisme-egois"'', karena salah satu tokohnya, Max Stirner, menulis buku ''"Der Einzige und sein Eigentum"'' (''[[Bahasa Inggris|b.Inggris]]: The Ego and Its Own / [[bahasa Indonesia|b.Indonesia]]: Ego dan Miliknya'')<ref>[[Max Stirner|Stirner, Max]] ([[1907]]). [http://www.nonserviam.com/stirner/the_ego/ The Ego and His Own] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070604234000/http://www.nonserviam.com/stirner/the_ego/ |date=2007-06-04 }}. Diterjemahkan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa inggris oleh Steven T. Byington. New York: Benj. R. Tucker</ref> yang dengan cepat dilupakan, tetapi mengalami kebangkitan lima puluh tahun kemudian, buku tersebut lebih menonjolkan peran individu. Buku Stirner itu pada dasarnya adalah karya filsafat yang menganalisis ketergantungan manusia dengan apa yang dikenal sebagai ''‘kekuasaan yang lebih tinggi’'' (''higher powers''). Dia tidak takut memakai kesimpulan-kesimpulan yang diambil dari hasil survei. Buku tersebut merupakan pemberontakan yang sadar dan sengaja yang tidak menunjukan kehormatan kepada otoritas dan karenanya sangat menarik bagi pemikir mandiri.
Baris 135:
== Anarkisme dan agama ==
:''Lihat pula: [[Anarkisme dan agama]]''
Pada dasarnya, dimulai dari Proudhon, Bakunin, Berkman, dan Malatesta sampai pada kelompok-kelompok anarkis yang lain, anarkisme selalu bersikap [[Skeptisisme|skeptis]] dan anti- terhadap institusi agama. Dalam pandangan mereka, institusi keagamaan selalu bersifat hierarkis dan mempunyai kekuasaan seperti layaknya negara, dan oleh karena itu harus ditolak. Tetapi dalam agama sendiri ([[Kristen]], [[Yahudi]], [[Islam]], dll) sebenarnya pemikiran akan “anarkisme” dalam pengertian ''“without ruler”'' sudah banyak ditemui.
 
=== Anarkis-kristen ===
Dalam agama [[Kristen]], konsep yang dipakai oleh kaum anarkis-kristen adalah berdasarkan konsep bahwa hanya [[Tuhan]] yang mempunyai otoritas dan kuasa di dunia ini dan menolak otoritas negara, dan juga gereja, sebagai manifestasi kekuasaan Tuhan. Dari konsep ini kemudian berkembang konsep-konsep yang lain misalnya ''[[pasifisme]]'' (anti perang), ''non-violence'' (anti kekerasan), ''abolition of state control'' (penghapusan kontrol negara), dan ''tax resistance'' (penolakan membayar pajak). Semuanya itu dalam konteks bahwa kekuasaan negara tidak lagi eksis di bumi dan oleh karena itu harus ditolak. Tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dalam perkembangan gerakan anarkis-kristen antara lain: [[Soren Kierkegaard]], [[Henry David Thoreau]], [[Nikolai Berdyaev]], [[Leo Tolstoy]], dan [[Adin Ballou]].
 
=== Anarkisme dan Islam ===
:''Lihat pula: [[Islam dan anarkisme]]''
[[Berkas:Hakim Bey.jpeg|jmpl|ka|Hakim Bey]]
Dalam agama [[Islam]], kelompok anarkisme melakukan [[interpretasi]] terhadap konsep bahwa Islam adalah agama yang bercirikan penyerahan total terhadap [[Allah]] ([[bahasa Arab]] allāhu الله), yang berarti menolak peran otoritas manusia dalam bentuk apa pun. Anarkis-Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mempunyai otoritas di bumi ini serta menolak ketaatan terhadap otoritas manusia dalam bentuk [[fatwa]] atau imam. Hal ini merupakan elaborasi atas konsep ''“tiada pemaksaan dalam beragama”''. Konsep anarkisme-islam kemudian berkembang menjadi konsep-konsep lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ideologi sosialis seperti pandangan terhadap hak milik, penolakan terhadap riba, penolakan terhadap kekerasan dan mengutamakan ''self-defense'', dan lain-lain. Kelompok-kelompok dalam Islam yang sering diasosiasikan dengan anarkisme antara lain: [[Sufisme]] dan [[Kelompok Hashshashin]].
 
Salah seorang tokoh muslim [[anarkis]] yang berpengaruh yaitu [[Peter Lamborn Wilson]], yang selalu menggunakan nama pena Hakim Bey. Dia mengombinasikan ajaran sufisme dan neo-pagan dengan anarkisme dan [[situasionisme]]. Dia juga merupakan seorang yang terkenal dengan konsepnya ''Temporary Autonomus Zones''[http://www.hermetic.com/bey/taz_cont.html].