Penyatuan Jerman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
tarik gambar ke atas, karena paragraf pertama menyebutkan peristiwa proklamasi
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
[[Berkas:Wernerprokla.jpg|jmpl|upright=1.6|Proklamasi [[Kekaisaran Jerman]] di [[Balai Cermin (Istana Versailles)|Balai Cermin]] [[Istana Versailles]]. Raja Prusia, Wilhelm I (berdiri di panggung, depan tengah) dinobatkan sebagai Kaisar Jerman pertama.]]
 
'''Penyatuan [[Jerman]]''' menjadi sebuah [[negara bangsa]] yang bersatu dalam politik dan pemerintahan diproklamasikan pada 18 Januari 1871 di [[Balai Cermin (Istana Versailles)|Balai Cermin]] [[Istana Versailles]] di [[Prancis]]. Sejumlah pangeran Jerman yang sebelumnya berdaulat atas negaranya masing-masing berkumpul untuk menobatkan Raja [[Prusia]], [[Wilhelm I, Kaisar Jerman|Wilhelm I]] sebagai [[Kekaisaran Jerman|Kaisar Jerman]] pertama. Penobatan ini terjadi setelah aliansi negara-negara berbahasa Jerman mengalahkan Prancis dalam [[Perang Prancis-Prusia]]. Transisi ''de facto'' sebagian besar penduduk berbahasa Jerman menjadi negara-negara yang tergabung dalam (kon)federasi telah berlangsung secara tidak resmi melalui aliansi resmi dan tidak resmi para penguasa — tetapi tanpa kemajuan yang berarti, karena kepentingan pribadi penguasa menghambat proses penyatuan selama hampir satu abad setelah pembubaran [[Kekaisaran Romawi Suci]] (1806) dan kebangkitan [[nasionalisme Jerman]] selama era [[peperangan era Napoleon|peperangan Napoleon]].
 
Penyatuan ini menimbulkan ketegangan akibat perbedaan religius, linguistik, sosial, dan budaya penduduk Kekaisaran Jerman, sehingga peristiwa tahun 1871 hanya merupakan satu momen dalam serangkaian proses penyatuan yang lebih besar. Sebelumnya, [[Kaisar Romawi Suci]] sering kali disebut "Kaisar seluruh Jerman ", dan di Kekaisaran, anggota bangsawan tinggi disebut "Pangeran-Pangeran Jerman", sebab wilayah-wilayah berbahasa Jerman yang sebelumnya disebut [[Francia Timur]] terorganisasi menjadi kerajaan-kerajaan kecil sebelum bangkitnya [[Karel yang Agung]] (800 M). Karena wilayah tersebut memiliki relief yang bergunung-gunung, muncul perbedaan budaya, pendidikan, bahasa, dan agama di antara [[warga]] yang saling terisolasi. Namun, Jerman pada abad ke-19 menikmati kemajuan transportasi dan komunikasi yang menghubungkan rakyatnya dalam budaya yang lebih besar.