Nuruddin al-Raniri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Guru: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
k →‎Peranan di Aceh: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
Baris 74:
Maka paham ini, tanpa dibarengi dengan pemahaman dan kepercayaan syariat, dapat membelokkan akidah. Pada zaman dahulu, para waliullah di negara-negara Islam Timur Tengah sering, apabila di dalam keadaan begini, dianjurkan untuk tidak tampil di khalayak ramai.{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
Tasawuf falsafi diperkenalkan di Nusantara oleh Fansuri dan Syekh [[Siti Jenar]].{{Bio muslim butuh rujukan}} Syekh Siti Jenar kemudian dieksekusidiberi [[hukuman mati]] oleh dewan[[Sunan waliGiri]] selaku salah satu anggota ([[Wali Songo]]) di lingkup Kesultanan Demak.<ref>{{Cite book|last=Syakur|first=Abd.|date=2021|url=https://repository.um.ac.id/1523/1/Ringkasan%20Buku%20Tarekat%20dan%20Gerakan%20Sosial%20Keagamaan.pdf|title=Tarekat dan Gerakan Sosial Keagamaan: Dinamika Tarekat Shiddiqiyyah di Indonesia|publisher=Arti Bumi Intaran|isbn=978-623-6864-20-3|editor-last=Nasih|editor-first=Ahmad Munjin|pages=31-32|url-status=live}}</ref> Ini adalah hukuman yang disepakati bagi pelanggaran syariat, manakala hakikatnya hanya Allah yang dapat maha mengetahui.{{Bio muslim butuh rujukan}}
 
Al-Hallaj setelah dipancung lehernya, badannya masih dapat bergerak, dan lidahnya masih dapat [[berzikir]]. Darahnya pula mengalir mengeja asma Allah—ini semua karamah untuk mempertahankan namanya.{{Bio muslim butuh rujukan}}