Paus Benediktus XVI dan Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite
k ~cite
Baris 2:
 
==''Jyllands-Posten'' kontroversi kartun Muhammad==
Paus mengecam keras [[kontroversi kartun Jyllands-Posten Muhammad|Kartun Muhammad]], yang pertama kali diterbitkan oleh surat kabar [[Denmark|Denmark]] dan kemudian di surat kabar Eropa lainnya, dengan mengatakan, "Dalam konteks internasional yang kita jalani saat ini, Gereja Katolik terus yakin bahwa, untuk memupuk perdamaian dan saling pengertian antara masyarakat dan manusia, agama dan simbol-simbolnya harus dihormati dan mendesak.” Ia juga menambahkan bahwa hal ini menyiratkan bahwa “penganut [dari berbagai agama] tidak menjadi objek provokasi yang melukai kehidupan dan sentimen keagamaan mereka.” Paus Benediktus XVI mencatat bahwa "bagi umat beriman, dan juga bagi semua orang yang berkehendak baik, satu-satunya jalan yang dapat mengarah pada perdamaian dan persaudaraan adalah menghormati keyakinan dan praktik keagamaan orang lain."<ref>{{cite journal|url=https ://zenit.org/articles/pope-says-peace-implies-respect-for-religious-symbols/|title=Paus Mengatakan Perdamaian Menyiratkan Penghormatan terhadap Simbol Keagamaan: Dan Mengutuk Kekerasan sebagai Respon terhadap Pelanggaran|accessdate=2016- 13-08|tanggal=20-02-2006|jurnal=Zenit|tanggal-arsip=14-08-2016|archive-url=https://web.archive.org/web/20160814140906/https://zenit. org/articles/paus-mengatakan-perdamaian-menyiratkan-penghormatan-simbol-agama/|url-status=dead}}</ref>
 
==Imigrasi==
Baris 16:
 
==Mengenai perang di Irak==
Ketua Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Vatikan mengatakan pada tanggal 26 Maret 2006 bahwa [[Perang Irak|perang di Irak]] tidak boleh dipandang sebagai "[[perang salib]]" yang dilancarkan oleh negara-negara Kristen melawan [[Muslim] ]s, dan "Barat" itu tidak sama dengan "Kristen". “Paus Benediktus XVI, seperti pendahulunya Yohanes Paulus II, tidak pernah berhenti mengatakan hal ini dan menunjukkannya melalui tindakannya, seperti penolakan terhadap intervensi bersenjata di Irak.” Ia mengatakan bahwa gereja itu bukan gereja "barat", melainkan "katolik".<ref>{{Cite web |url=http://www.islam-online.net/English/News/2006-03/26/article06. shtml |title=Islam-Online.net - Gereja adalah 'Katolik', bukan 'Barat' |access-date=2006-10-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061016203134/http ://www.islam-online.net/English/News/2006-03/26/article06.shtml |archive-date=2006-10-16 |url-status=dead }}</ref>
 
Paus Benediktus XVI mengutuk [[perang pencegahan]]. Paus berpandangan bahwa invasi ke Irak "tidak memiliki pembenaran moral". Sebagai seorang [[Kardinal (Katolik)|kardinal]], Benediktus sangat kritis terhadap pilihan Presiden [[George W. Bush]] untuk mengirimkan pasukan ke jantung Islam untuk memaksakan [[demokrasi]]. “Kerusakannya akan lebih besar dari nilai-nilai yang ingin diselamatkan”, simpulnya. Ia juga mengatakan bahwa "Konsep perang preventif tidak muncul dalam ''Katekismus Gereja Katolik''."<ref>[http://www.niagarafallsreporter.com/gallagher259.html Kutukan terhadap perang preventif]</ref>
Baris 50:
</blockquote>
 
Pada tanggal 14 Juli 2006, Vatikan mengutuk serangan Israel terhadap [[Lebanon]], dengan mengatakan bahwa itu adalah "serangan" terhadap negara [[Kedaulatan|kedaulatan]]. Kardinal Menteri Luar Negeri Angelo Sodano mengatakan Paus Benediktus dan para pembantunya sangat khawatir bahwa perkembangan di Timur Tengah berisiko memburuk menjadi “konflik yang berdampak internasional.” “Secara khusus, Takhta Suci menyesalkan serangan yang terjadi saat ini terhadap Lebanon, sebuah negara yang bebas dan berdaulat, dan menjamin kedekatannya dengan orang-orang yang telah sangat menderita untuk mempertahankan kemerdekaan mereka”, katanya kepada Radio Vatikan.<ref>[http ://asia.news.yahoo.com/060714/3/2n5ti.html Vatikan mengutuk Israel atas serangan terhadap Lebanon] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100213135113/http://asia.news.yahoo.com/060714/3/2n5ti.html |date=2010-02-13 }}</ref>
 
Dua hari kemudian Paus berdoa agar Tuhan memberikan “anugerah mendasar berupa keharmonisan, membawa para pemimpin politik kembali ke jalur nalar dan membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk dialog dan pemahaman.” “Saat ini, berita dari Tanah Suci menimbulkan kekhawatiran baru yang serius, khususnya, meluasnya aksi permusuhan bahkan di Lebanon, dan banyaknya korban di kalangan penduduk sipil. Sayangnya, asal muasal konflik tanpa ampun ini adalah situasi obyektif pelanggaran hak dan keadilan. Namun tindakan [[teroris]] maupun pembalasan, terutama ketika terdapat konsekuensi tragis terhadap penduduk sipil, tidak dapat dibenarkan, melakukan tindakan seperti itu – seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman pahit – tidak membawa hasil yang positif."<ref>[https: //archive.today/20120710235021/http://breakingnews.iol.ie/news/story.asp?j=189227768&p=y89zz8474 Paus mendesak diadakannya pembicaraan mengenai konflik Lebanon]</ref> Belakangan pada bulan itu, Paus Benediktus menyatakan bahwa ia melakukannya tidak berencana untuk campur tangan secara diplomatis dalam konflik di Timur Tengah, namun menyerukan umat dari semua agama untuk bergabung dalam hari doa sedunia untuk perdamaian pada hari Minggu. “Saya pikir yang terbaik adalah menyerahkan hal itu kepada para diplomat, karena kami tidak terjun ke dunia politik. Tapi kami melakukan segalanya demi perdamaian. Tujuan kami hanyalah perdamaian, dan kami akan melakukan segalanya untuk membantu mencapai perdamaian,” kata Benediktus kepada wartawan ketika ia kembali dari pendakian selama satu jam di [[Pegunungan Alpen Italia]]. Paus telah menetapkan hari Minggu sebagai hari doa sedunia. untuk perdamaian, dengan harapan bahwa doa-doa tersebut akan menghentikan pertikaian. Benediktus mengundang semua orang untuk berdoa, “terutama umat Islam dan Yahudi.” Benediktus mengatakan ia telah mendengar dari komunitas Katolik di Lebanon dan Israel, “...terutama dari [[Lebanon]], yang memohon kepada kami, sebagaimana mereka juga memohon kepada pemerintah Italia, untuk membantu. Kami akan membantu dengan doa-doa kami dan dengan orang-orang yang kami miliki ... di Lebanon".<ref>[http://www.seattlepi.com/national/1107AP_Pope_Mideast_Fighting.html Paus menyerukan doa untuk perdamaian Timur Tengah]{{Mati tautan|tanggal=Oktober 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>