Partai Demokrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OnAir21 (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
OnAir21 (bicara | kontrib)
Baris 39:
 
Partai ini menduduki peringkat pertama pada [[Pemilu 2009|pemilu legislatif tahun 2009]] dengan perolehan 20,9% suara, menjadikannya partai terbesar di DPR, dengan perolehan 148 kursi, atau hanya seperempat dari total keseluruhan suara.<ref>{{Cite web|date=2014-10-06|title=KPU Ubah Perolehan Kursi Parpol di DPR|url=https://web.archive.org/web/20141006080451/http://mediacenter.kpu.go.id/berita/472-kpu-rubah-perolehan-kursi-parpol-di-dpr.html|website=web.archive.org|access-date=2024-03-06}}</ref> SBY memenangkan pemilu presiden 2009, dengan mantan Gubernur Bank Indonesia, [[Boediono]], sebagai calon wakil presiden, dengan perolehan total 60,8% pada putaran pertama pemilihan sistem putaran kedua, mengalahkan mantan presiden [[Megawati Soekarnoputri|Megawati]] dan wakil presiden petahana [[Jusuf Kalla]]. Pasca pengunduran diri [[Anas Urbaningrum]], partai tersebut menggelar kongres luar biasa pada 30 Maret 2013 di Bali untuk mengisi kursi ketua. SBY mencalonkan diri tanpa lawan dan terpilih dengan suara bulat setelah tidak ada anggota partai lain yang memutuskan untuk mencalonkan diri.<ref>{{Cite news|author=Ahmad Toriq|date=30 Maret 2013|title=Jadi Ketum PD, SBY Salami Ratusan Kader PD|url=http://news.detik.com/read/2013/03/30/210113/2207414/10/jadi-ketum-pd-sby-salami-ratusan-kader-pd?9911012|work=[[Detik.com|detikcom]]|publisher=Detik.com|accessdate=30 Maret 2013}}</ref> Susilo Bambang Yudhoyono juga memilih [[Syarief Hasan]] sebagai Ketua Harian DPP Demokrat. Syarief Hasan di [[Kabinet Indonesia Bersatu II]] juga menjabat sebagai [[Menneg Koperasi dan UKM|Menteri Koperasi dan UKM]].<ref>{{Cite news|last=Asril|author=Sabrina Asril|first=Sabrina|date=31 Maret 2013|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi|title=SBY Tunjuk Syarief Hasan Jadi Ketua Harian Demokrat|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/03/31/09541794/SBY.Tunjuk.Syarief.Hasan.Jadi.Ketua.Harian.Demokrat?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=|work=[[Kompas.com]]|publisher=Kompas.com|accessdate=31 Maret 2013}}</ref> Sementara, [[Marzuki Alie]] ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi yang sebelumnya dijabat [[Anas Urbaningrum]]. Adapun Ketua Harian Dewan Pembina dijabat oleh [[E.E. Mangindaan]] ([[Menteri Perhubungan]]).<ref>{{Cite news|last=Asril|author=Sabrina Asril|first=Sabrina|date=31 Maret 2013|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi|title=Rangkap Jabatan, EE Mangindaan Yakin Bisa Bagi Waktu|url=http://nasional.kompas.com/read/2013/03/31/1050456/Rangkap.Jabatan.EE.Mangindaan.Yakin.Bisa.Bagi.Waktu|work=[[Kompas.com]]|publisher=Kompas.com|accessdate=31 Maret 2013}}</ref>
 
Dalam upaya menyiapkan diri dalam [[Pemilu 2014|pemilihan umum 2014]], Partai Demokrat menyelenggarakan [[Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2013|konvensi calon presiden]] dalam upaya mencari pegganti SBY. Komite Konvensi Calon Presiden dibentuk pada tanggal 11 Agustus 2013<ref>{{Cite web|date=2013-08-30|title=Ini 11 capres peserta konvensi Partai Demokrat|url=https://www.merdeka.com/politik/ini-11-capres-peserta-konvensi-partai-demokrat.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-03-08}}</ref> dengan [[Maftuh Basyuni]] sebagai ketuanya.<ref name="pengumuman">[http://www.demokrat.or.id/2014/05/inilah-hasil-konvensi-capres-partai-demokrat/ Inilah Hasil Konvensi Capres Partai Demokrat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171201080839/http://www.demokrat.or.id/2014/05/inilah-hasil-konvensi-capres-partai-demokrat/|date=2017-12-01}}, dari situs Partai Demokrat, 16 Mei 2014, diakses 27 November 2017.</ref> Pada tanggal [[16 Mei]] [[2014]], Partai Demokrat mengumumkan bahwa konvensi ini telah dimenangkan oleh [[Dahlan Iskan]].<ref name="pengumuman2">[http://www.demokrat.or.id/2014/05/inilah-hasil-konvensi-capres-partai-demokrat/ Inilah Hasil Konvensi Capres Partai Demokrat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171201080839/http://www.demokrat.or.id/2014/05/inilah-hasil-konvensi-capres-partai-demokrat/|date=2017-12-01}}, dari situs Partai Demokrat, 16 Mei 2014, diakses 27 November 2017.</ref>Menurut Maftuh Basyuni, pemenang dipilih berdasarkan hasil survei mengenai elektabilitas para peserta.<ref name="pengumuman2" />
 
=== 2014-2020: Transisi dari SBY ke AHY ===
Untuk [[Pemilu 2014|pemilu legislatif tahun 2014]], partai tersebut menargetkan 15% suara nasional, lebih rendah dibandingkan perolehan suara pada tahun 2009. Salah satu alasan partai tersebut memperkirakan perolehan suara mereka akan kalah adalah karena SBY tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden, setelah menjalani dua masa jabatan yang diperbolehkan dalam konstitusi.<ref>{{Cite book|date=2016|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/978-602-412-005-4|title=Partai politik Indonesia, 1999-2019: konsentrasi dan dekonsentrasi kuasa|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-602-412-005-4|editor-last=Tim Penelitian dan Pengembangan Kompas|series=Kompaspedia}}</ref> Namun, partai tersebut hanya meraih 10,19%, kehilangan lebih dari separuh kursinya di badan legislatif. Dikarenakan tidak melewati ambang batas 20% untuk mencalonkan presiden tanpa berkoalisi, pemenang konvensi partai 2013 Dahlan Iskan tidak jadi dicalonkan.<ref>Erwida Maulia, Erwin Sihombing & Robertus Wardhi, [http://www.thejakartaglobe.com/news/golkar-party-democrats-leave-coalition-puzzle-unsolved Golkar Party, Democrats Leave Coalition Puzzle Unsolved], [[The Jakarta Post]], 18 Mei 2014, diakses 27 November 2017.</ref> Meskipun pada awalnya bersikap "netral", Partai Demokrat pada akhirnya memutuskan untuk mendukung pencalonan [[Prabowo Subianto]]-[[Hatta Rajasa]] pada tanggal 30 Juni 2014.<ref>Rahmat Fiansyah, [http://nasional.kompas.com/read/2014/06/30/1659074/Partai.Demokrat.Resmi.Dukung.Prabowo-Hatta Kompas: Partai Demokrat resmi dukung Prabowo-Hatta], dari situs Kompas, 30 Juni 2014, diakses 27 November 2017.</ref>
 
Pada [[pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017]], Partai Demokrat mengusung putra sulung SBY, [[Agus Harimurti Yudhoyono]] (AHY), sebagai [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Calon Gubernur DKI Jakarta]]. Ia diusung oleh koalisi 4 partai politik yang terdiri dari Partai Demokrat, [[Partai Kebangkitan Bangsa|Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)]], [[Partai Persatuan Pembangunan|Partai Persatuan Pembangunan (PPP)]], dan [[Partai Amanat Nasional|Partai Amanat Nasional (PAN)]] dan berpasangan dengan [[Sylviana Murni]]. Namun, AHY kalah melawan [[Anies Baswedan]].