Ali Sadikin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RayhanFirabbi (bicara | kontrib)
office box gubernur pindah ke paling atas dan penambahan presiden
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RayhanFirabbi (bicara | kontrib)
→‎Gubernur Jakarta: institut kesenian jakarta
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 65:
Ali Sadikin dilantik secara langsung oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Kamis, 28 April 1966 pukul 10.00 di Istana Negara. Pelantikan Ali Sadikin tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1966. Dalam keputusan tersebut, Ali Sadikin yang juga merupakan anggota staf Waperdam Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan dipandang cakap dan memenuhi syarat-syarat menjadi Gubernur DKI Jakarta.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2014/11/19/231623123/Ahok-Gubernur-Kedua-yang-Dilantik-di-Istana-Negara Ahok Gubernur Kedua yang dilantik di Istana Negara"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141227113721/http://www.tempo.co/read/news/2014/11/19/231623123/Ahok-Gubernur-Kedua-yang-Dilantik-di-Istana-Negara |date=2014-12-27 }}, [[19 November]] [[2014]]</ref>
 
Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Di bawah kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti [[Taman Ismail Marzuki]], [[Kebun Binatang Ragunan]], [[Pasar Senen|Proyek Senen]], [[Taman Impian Jaya Ancol]], [[Taman Ria Monas]], [[Taman Ria Remaja]], kota satelit [[Pluit]] di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan [[Condet]], dan juga membangun [[Institut Kesenian Jakarta]]. Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni. Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti [[kerak telor]], [[ondel-ondel]], [[lenong]] dan [[topeng Betawi]].
 
Ia juga sempat memberikan perhatian kepada kehidupan para artis lanjut usia di kota Jakarta yang saat itu banyak bermukim di daerah [[Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat|Tangki]], sehingga daerah tersebut dinamai ''Tangkiwood''.