Sunjaya Purwadi Sastra: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k words
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 15:
|successor1 = Rahmat Sutrisno (Plh.) {{br}} [[Dicky Saromi]] (Pj.) {{br}} [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]] (Plt.) {{br}} [[Imron Rosyadi (Cirebon)|Imron Rosyadi]]
|birth_date = {{birth date and age|1965|6|1}}
|birth_place = [[Beberan, Palimanan, Cirebon|Beberan]], [[JawaPalimanan, BaratCirebon|Palimanan]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]]
|death_date =
|death_place =
Baris 45:
== Biografi ==
{{Bagian tanpa referensi|date=Mei 2024}}
Sunjaya adalah anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Akibat konflik politik di era 1965, Hj. Sumaeni sebagai istri [[kepala desa]] sangat disibukan dengan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mendukung kegiatan suaminya Pak Kuwu Sobana. Maka pada usia dua bulan Sunjaya dititipkan kepada Mbok Jenah (pembantu) dan disusui oleh anak Mbok Jenah bernama Bi Tuminah. Sunjaya semenjak berusia dua bulan sudah tidak tinggal bersama kedua orangtuanya melainkan dengan pembantunya Mbok Jenah yang kebetulan punya anak laki-laki seusia Sunjaya sehingga semenjak itu Sunjaya tidak lagi menyusu Pada Ibu Kandungnya melainkan pada Ibu dari anak pembantunya. Sunjaya semenjak kecil dibesarkan di keluarga Mbok Jenah (pembantu) dan bahkan tidak mengenal saudara-saudaranya, karena merasa dirinya seorang anak pembantu. Pada usia enam atau tujuh tahun Sunjaya mulai ingat tentang perjalanan hidupnya di mana hampir setiap hari digendong Mbok Jenah yang datang kerumah Kuwu Sobana (majikannya) dan sore harinya pulang kerumah Mbok Jenah.
 
PadaSaat usia Sembilan Tahun Sunjaya sudahtelah mandiri dengan jualan es lilin yang mengambilnya dari pabrik gula [[Gempol, Cirebon|Gempol]], dengan berjalan kaki kurang lebih 3 (tiga) kilo meter dengan teman-temannya yang sama-sama seprofesi berjualan es lilin. Sunjaya Kecil berjualan es lilin di Sekolah dan kampungnya berkeliling untuk mencari keuntungan dan hasilnya diserahkan pada Mbok Jenah. Tentu hal ini dilakukannya hampir setiap hari dan bahkan ada beberapa orang mengatakan "Kok anak Pak Kuwu jualan es lilin". Hal inipun menjadi pertanyaan Sunjaya, kenapa saya dibilang anaknya Pak Kuwu. Padahal sehari-hari saya selalu hidup dengan Mbok Jenah. Sunjaya mulai sadar dan percaya setelah lulus Sekolah Dasar, yang mana di ijazah tercantum nama orangtuanya adalah Pak Kuwu Sobana.
 
Pada tahun 1996 Sunjaya menikah dengan gadis [[Surabaya]] pilihannya bernama Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si. (Ayu) Putri Tunggal dari pasangan H. Sukanto dan Hj. Mudjiasri. H. Sukanto adalah Purnawirawan [[ABRI]] yang sukses dengan usaha istrinya sebagai pengusaha beras antar pulau dan grosir sembako yang kemudian dilanjutkan oleh putrinya Hj. Ayu dengan mengembangkan usaha importir beras yang didatangkan dari [[Thailand]], [[Jepang]], [[China]] dan bahkan dari [[Amerika Serikat]].
Baris 62:
== Riwayat Pendidikan ==
* SD Negeri Beberan (1976)
* SMP Negeri [[Palimanan]] (1980)
* MAN Babakan Ciwaringin (1983)
* S-1 STIA YAPPAN Jakarta (1995)
Baris 70:
 
== Terpilih bupati ==
Pada tanggal 12 Oktober 2013 KPUD [[Kabupaten Cirebon]] melakukan rekapitulasi suara putaran pertama di Asrama Haji [[Watubelah, Sumber, Cirebon|Watubelah]] [[KabupatenSumber, Cirebon|CirebonSumber]]. Dari hasil rekapitulasi pemilihan Bupati Cirebon akan dilaksanakan dua putaran karena tidak ada satu pasangan calon yang meraih angka 30%.<ref>[http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ Empat Calon Tolak Tanda Tangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024801/http://www.radarcirebon.com/empat-calon-tolak-tanda-tangan/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref> Pasangan yang akan bersaing pada putaran kedua adalah pasangan Sunjaya - [[Tasiya Soemadi|Gotas/Soemadi]] (Jago-Jadi) yang mendapatkan perolehan suara 27,89% pada putaran pertama, dan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]] bareng [[H. Rakhmat|Rakhmat]] (Hebat) yang mendapatkan perolehan suara 20,24% pada putaran pertama.<ref>[http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ KPU Tetapkan Pilbup Cirebon 2 Putaran, Jago-Jadi Vs Hebat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016024628/http://www.radarcirebon.com/pilbup-dipastikan-2-putaran-jago-jadi-vs-hebat/ |date=2013-10-16 }} Radar Cirebon</ref>
 
Pada tanggal 4 Januari 2014 akhirnya dilakukan rekapitulasi suara Pemilihan Bupati putaran kedua, hasilnya pasangan Sunjaya–[[Tasiya Soemadi|Gotas]] memenangi pemilihan Bupati dan menjadi [[Bupati Cirebon|Bupati]] dan [[Wakil Bupati Cirebon|Wakil Bupati]] terpilih untuk periode 2013 - 2018 dengan perolehan suara 403.933 (53,43%) mengalahkan pasangan [[Sri Heviyana|Heviyana]]-[[H. Rakhmat|Rakhmat]] yang mendapatkan perolehan suara 352.056 (46,57%).<ref>[http://www.radarcirebon.com/jago-jadi-pemimpin-kabupaten-cirebon/ Jago Jadi Pemimpin Kabupaten Cirebon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140111082621/http://www.radarcirebon.com/jago-jadi-pemimpin-kabupaten-cirebon/ |date=2014-01-11 }} radar cirebon online</ref>.