Kesultanan Siak Sri Inderapura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 215:
|7
|1791-1811
|[[Sayyid Ali dari Siak|Sultan
|Putra
|-
|8
|1811-1827
|[[Sayyid Ibrahim dari Siak|Sultan
|Putra no. 7<br />Membuat perjanjian kerja sama dengan Inggris tanggal 31 Agustus 1818.<br /> Kemudian dengan Belanda tahun 1822<br /> Pengaruh dari [[Perjanjian London tahun 1824]], beberapa wilayah Siak lepas dan menjadi bagian dari kolonialisasi antara Inggris dan Belanda.<br />[[Johor]] lepas dari Siak, berada dalam pengawasan Inggris.<br />[[Pulau Lingga]] menjadi wilayah pengawasan Belanda.
|-
|9
|1827-1864
|[[Sayyid Ismail dari Siak|Sultan]]
|Cucu Sayyid Ahmad (adik no. 7)<br />Mangkubumi Sayyid al-Syarif Jalaluddin 'Ali Ba' Alawi<ref>Or. 2242 IV, Surat Sultan Siak kepada Belanda tanggal 22 Ramadhan 1248 (22 Februari 1833)</ref><br />Menerima perjanjian baru dengan Inggris tahun 1840.<br />Tahun 1864 dipaksa Belanda turun tahta.
|-
|10
|1864-1889
|[[Syarif Kasim I dari Siak|Sultan]]
|Saudara no.9<br />Pengangkatannya mesti disetujui oleh Ratu Belanda, Belanda menempatkan ''controleur'' di Siak<br />
Diperebutkan oleh Inggris dan Belanda dalam [[Perjanjian Sumatra]]
Baris 236:
|11
|1889-1908
|[[Syarif Hasyim dari Siak|Yang Dipertuan Besar]]
|Putra no. 10<br />Menerbitkan ''Bab Al-Qawa'id'' kitab undang-undang resmi negara<br />Meresmikan Istana Siak Sri Indrapura
|-
|12
|1915-1945
|[[Syarif Kasim II dari Siak|Yang Dipertuan Besar]]
|Putra no. 11<br />Menyerahkan kerajaannya pada pemerintah [[Republik Indonesia]]
|}
|