Alkimia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: oc:Alquimia
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
Baris 80:
Para filosuf Islam juga memberikan sumbangan besar untuk hermetisisme alkimia. Penulis yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah [[Abu Musa Jabir bin Hayyan|Jabir bin Hayyan]] (جابر إبن حيان dalam Bahasa Arab, Geberus dalam Bahasa Latin; Geber dalam Bahasa Inggris). Tujuan utama Jabir adalah [[takwin]], penciptaan buatan makhluk hidup dalam laboratorium alkimia, hingga dan termasuk manusia. Ia menganalisis setiap unsur Aristotelian, ''panas'', ''dingin'', ''kering'', dan ''lembap'' (Burkhardt, h. 29).
 
Menurut Jabir, dalam setiap logam, dua sifat ini berada di dalam dan dua berada di luar. Misalnya, timah itu dingin dan kering di luar, sedangkan emas itu panas dan lembablembap. Maka, Jabir berteori, dengan mengatur ulang sifat-sifat sebuah logam, bisa dihasilkan logam lain (Burckhardt, h. 29). Dengan penalaran ini, pencarian [[batu filosof]] diperkenalkan dalam alkimia Barat. Jabir mengembangkan [[numerologi]] yang rumit, yakni huruf-akar dari nama sebuah zat dalam [[Bahasa Arab]], jika ditransformasi, akan berkaitan dengan sifat fisika unsur tersebut.
 
Sekarang sudah umum diterima bahwa alkimia Tiongkok memengaruhi alkimiawan Arab (Edwardes hh. 33-59; Burckhardt, h. 10-22), meskipun sejauh apa pengaruh itu masih diperdebatkan. Demikian pula, ilmu [[Hindu]] diasimilasi ke dalam alkimia Islam, tetapi, sekali lagi, besarnya dan pengaruhnya tidak banyak diketahui.