Atheis (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Karta, seorang jurnalis serta redaktur yang pernah bergabung dengan penyair eksentrik [[Chairil Anwar]] dan [[Partai Sosialis Indonesia]], menulis ''Atheis'' di antara bulan Mei 1948 dan Februari 1949. [[Bahasa Indonesia]] yang digunakan terpengaruhi oleh [[bahasa Sunda]], dan gaya penulisannya lebih mirip gaya [[Suku Minangkabau|penulis Minang]] dari periode sebelumnya daripada para penulis kontemporer. Terutama membahas mengenai keimanan, novel ini juga menyinggung hubungan modernitas dan tradisionalisme. Biarpun Karta menegaskan bahwa karya ini dimaksud untuk [[realisme (seni rupa)|realis]], perlambangan dan hubungan simbolis pernah diusulkan tentang ''Atheis''.
 
Ketika ''Atheis'' diterbitkan, terjadi pembahasan yang cukup panas. Tokoh-tokoh agama, Marxis-Leninis, dan anarkis menolak novel ini karena kurang menjelaskan ideologyideologi mereka masing-masing, sementara tokoh-tokoh sastra dan masyarakat banyak memuji roman ini. Penerimaan baik ini mungkin disebabkan diperlukannya penyatuan nasional oleh [[Pemerintah Indonesia]]. Sebelum tahun 1970, ''Atheis'' sudah diterjemahkan ke dalam [[bahasa Melayu]], dan pada tahun 1972 diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris; pada tahun 1974 novel ini [[Atheis (film)|diadaptasikan menjadi film]]. Selain menerima penghargaan dari pemerintah pada tahun 1969, ''Atheis'' sudah termasuk dalam [[UNESCO Collection of Representative Works]].
 
==Alur==