Lorong Waktu (seri televisi 1999): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
/* Lorong Waktu 4 (2003) === {{cite web |first= | last=| title =Lorong Waktu 4| work=| publisher =Citra Sinema| url = http://www.citrasinema.com/index.php?option=com_content&view=article&id=66:lorong-waktu-4&catid=48:tv-programs&Itemid=264 | date...
Baris 101:
 
==== Lorong Waktu 4 (2003) === <ref>{{cite web |first= | last=| title =Lorong Waktu 4| work=| publisher =Citra Sinema| url = http://www.citrasinema.com/index.php?option=com_content&view=article&id=66:lorong-waktu-4&catid=48:tv-programs&Itemid=264 | date =[[25 April]] [[2009]]| accessdate =2010-08-26}}</ref> ====
 
{{seealso|Lorong Waktu (Musim 4)}}
 
{{Infobox Television
| show_name = Lorong Waktu Season 4
| num_episodes = 80
| network = [[SCTV]]
| first_aired = Senin, ...
| last_aired = Senin, ...
| preceded_by =
| followed_by =
}}
 
 
Suasana masjid sedang sentimentil. Ada tiga orang yang tengah memasuki fase-fase “rawan” dalam hidupnya. Orang pertama adalah Havid. Rencana pernikahannya dengan Adinda mengalami pengunduran berkali-kali karena kakek Adinda sebagai pemegang keputusan tertinggi di keluarga besarnya belum bisa memutuskan siapa yang akan ia “tunjuk” sebagai calon suami cucunya. Kebetulan ia sendiri sedang sakit. Setiap kali didesak untuk mengambil keputusan, selalu ia bilang, “Gue udeh mau mati, masih sempet-sempetnya lu mikirin kawin”. Walhasil, tidak ada lagi yang berani menanyakan hal tersebut. Posisi Havid dan Adinda menjadi terombang-ambing dalam ketidakpastian.