Perang Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
=== Situasi Timur Tengah ===
 
Keberadaan Muslim di Tanah Suci harus dilihat sejak penaklukan bangsa [[Arab]] terhadap [[Palestina]] pada abad ke-7. Hal ini sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi penziarahan ke tempat-tempat suci kaum Kristiani atau keamanan dari biara-biara dan masyarakat Kristen di Tanah Suci Kristen ini. Sementara itu, bangsa-bangsa di Eropa Barat tidak terlalu perduli atas dikuasainya [[Yerusalem]] – yang berada jauh di Timur – sampai ketika mereka sendiri mulai menghadapi invasi dari orang-orang Islam dan bangsa-bangsa non-Kristen lainnya seperti bangsa Viking dan Magyar. Akan tetapi, kekuatan bersenjata kaum Muslimlah yang berhasil memberikan tekanan yang kuat kepada kekuasaan Kekaisaran [[Byzantium]] yang beragama [[Kristen Orthodox]] [[Timur]].
 
Titik balik lain yang berpengaruh terhadap pandangan Barat kepada Timur adalah ketika pada tahin 1009, kalifah [[Bani Fatimiah]], [[Al-Hakim bi-Amr Allah]] memerintahkan penghancuran Gereja Makam Suci ([[Church of The Holy Sepulchre]]). Penerusnya memperbolehkan Kekaisaran Byzantium untuk membangun gereja itu kembali dan memperbolehkan para peziarah untuk berziarah di tempat itu lagi. Akan tetapi banyak laporan yang beredar di Barat tetntangtentang kekejaman kaum Muslim terhadap para peziarah Kristen. Laporan yang didapat dari para peziarah yang pulang ini kemudian memainkan peranan penting dalam perkembangan Perang Salib pada akhir abad itu.