Perang Padri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bertuz (bicara | kontrib)
Bertuz (bicara | kontrib)
Baris 106:
Benteng Bonjol terletak di atas [[bukit]] yang hampir tegak lurus ke atas, dikenal dengan nama Bukit Tajadi. Tidak begitu jauh dari benteng ini mengalir [[Batang Alahan Panjang]], sebuah [[sungai]] di tengah [[lembah]] dengan aliran yang deras, berliku-liku dari utara ke selatan. Benteng ini berbentuk segi empat panjang, tiga sisinya dikelilingi oleh dinding pertahanan dua lapis setinggi kurang lebih 3 meter. Di antara kedua lapis dinding dibuat [[parit]] yang dalam dengan lebar 4 meter. Dinding luar terdiri dari [[batu|batu-batu]] besar dengan teknik pembuatan hampir sama seperti [[benteng|benteng-benteng]] di [[Eropa]] dan di atasnya ditanami [[bambu]] berduri panjang yang ditanam sangat rapat sehingga [[Kaum Padri]] dapat mengamati bahkan menembakkan [[meriam]] kepada pasukan Belanda.<ref name="Boelhouwer">Boelhouwer, J.C. (1841). ''Herinneringen van Mijn Verblijf op Sumatra’s Westkust Gedurende de Jaren 1831-1834''. Den Haag: Erven Doorman.</ref>
 
[[Semak|Semak belukar]] dan [[hutan]] yang sangat lebat di sekitar [[Bonjol, Pasaman|Bonjol]] menjadikkanmenjadikan kubu-kubu pertahanan Kaum Padri tidak mudah untuk dilihat oleh pasukan Belanda. Keadaan inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Kaum Padri untuk membangun kubu pertahanan yang strategis, sekaligus menjadi markas utama [[Tuanku Imam Bonjol]].<ref name="TEMPO: Dari Catatan Harian Bonjol">[[Tempointeraktif]], 15 Oktober 2007. [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2007/10/15/IQR/mbm.20071015.IQR125285.id.html Dari Catatan Harian Bonjol].</ref>
 
== Pengepungan Bonjol ==