Djakarta Lloyd: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mfa fariz (bicara | kontrib)
Mfa fariz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
| foundation = [[1950]]
| founder =
| location_city = [[Jakarta]]
| location_country = [[Indonesia]]
| location =
| origins =
Baris 29:
}}
[[File:Djakarta lloyd.jpg|thumb|300x|Gedung lama kantor Djakarta Lloyd (foto diambil tahun 2011)]]
'''PT Djakarta Lloyd (Persero)''' adalah sebuah [[maskapai]] pelayaran [[Indonesia]].
 
==Sejarah==
Djakarta Lloyd didirikan di [[Tegal]] pada tanggal [[18 Agustus]] [[1950]] oleh beberapa anggota [[TNI]] Angkatan Laut yang bercita-cita mendirikan suatu perusahaan pelayaran [[samudera]].
 
==Armada==
Pada awalnya Djakarta Lloyd memiliki 2 [[kapal]] uap yaitu SS Jakarta Raya dan SS Djatinegara. Kini Djakarta Lloyd melayani jalur samudera dan antar [[pulau]] dalam negeri dan memiliki 14 kapal yang terdiri dari
*2 kapal container type Palwo Buwono 1600 :
**Bobot mati : 23 600 DWT (''Deadweight tonnage'' atau "[[Tonase bobot mati]]")
Baris 52:
 
==Keadaan saat ini==
Sejak [[Februari]] [[2011]] Djakarta Lloyd tak lagi mendapat penghasilan karena armada kapal yang rusak dan sebagian disita [[pengadilan]]. [[November]] 2011 kondisi perusahaan dinyatakan sangat memprihatinkan. Manajemen mengatakan 5 kapal tipe Palwo Buwono dan 1 kapal tipe Caraka rusak dan perlu biaya perbaikan, sedangkan 3 kapal tipe Caraka lainnya disita [[Pengadilan Negeri]] Jakarta Pusat dan menunggu proses lelang. Selain itu, 5 kapal tipe Caraka lainnya sudah dilelang di [[Singapura]] dan sebagian diambil alih PT [[PANN]]<ref>Evana Dewi, "Djakarta Lloyd Tak Sanggup Lagi Beroperasi", www.tempo.co, 24 November 2011</ref>.
 
[[Maret]] [[2012]], Djakarta Lloyd masih belum membayar gaji karyawannya selama 14 bulan yang nilainya mencapai Rp 36 miliar. Direktur utama Djakarta Lloyd ‎​Syahril Gaparin sempat menjelaskan bahwa sejak [[1997]] Djakarta Lloyd sudah mencatatkan rugi. Saat ini kerugian ditaksir mencapai Rp 3,6 triliun dan sudah diambang kebangkrutan<ref>Feby Dwi Sutianto, "Gaji Karyawan Djakarta Lloyd Belum Dibayar, Dahlan Iskan Minta Direksi ''Mikir''", ''detikfinance'', 13 Maret 2012</ref>.