Katilayu (batu): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 67 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q25381
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Baris 32:
Ambar tertua berasal dari periode [[Karbon (periode)|Karbon Awal]] sekitar 345 juta tahun lalu. Amber tertua yang di dalamnya berisikan serangga datang dari periode [[Kapur (periode)|Kapur Akhir]], kira-kira 146 juta tahun lalu.
[[Berkas:Fossil amber with abee.jpg|thumb|Seekor lebah dan daun di dalam ambar]]
Cadangan amber Baltik dan Dominika dianggap paling penting dari segi komersial. Keduanya berasal dari zaman Tersier.<ref>Lecture at the university of cologne http://web.archive.org/web/19991013184137/http://www.fortunecity.com/campus/geography/243/ambdepos.html</ref>
 
Ambar Baltik atau succinite (secara historis didokumentasikan sebagai ambar Prusia) ditemukan sebagai bintil-bintil (nodul) tak beraturan di dalam pasir glaukonitik laut, dikenal sebagai ''bumi biru,'' yang terdapat di lapisan tanah [[Oligosen]] dari Samland di [[Prusia]], dalam sejumlah sumber historis disebut sebagai ''Glaesaria''. Setelah 1945, wilayah di sekitar Königsberg diubah menjadi [[Oblast Kaliningrad]], [[Rusia]], tempat dimana kini ambar ditambang dengan sistematis.<ref>{{cite book | first=Jean | last=Langenheim | title=Plant Resins: Chemistry, Evolution, Ecology, and Ethnobotany | publisher=Timber Press Inc. | year=2003|id=ISBN 0-88192-574-8}}</ref> Tapi tampaknya sebagian batu ambar berasal dari cadangan periode Tersier yang lebih awal ([[Eosen]]); dan ambar juga terdapat sebagai [[mineral]] turunan dalam formasi-formasi selanjutnya, seperti drift (terowongan sejajar lurus). Jasad tumbuhan yang terdapat di dalam ambar disebabkan tumbuhan itu terjebak di dalamnya saat resin masih segar, menunjukkan hubungan dengan flora [[Asia]] Timur dan bagian selatannya [[Amerika Utara]]. Heinrich Göppert menamakan pohon cemara penghasil ambar pada umumnya dari hutan Baltik sebagai ''Pinites succiniter'', tapi sebagai kayu, menurut sejumlah pihak, sepertinya tidak berbeda dari marga ''Pinus succinifera''. Tidak mungkin amber hanya diproduksi sebuah spesies saja.