Bahasa Okinawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul )
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 20:
'''Bahasa Okinawa''' atau ''uchinaguchi'' dalam bahasa Okinawa (ウチナーグチ, 沖縄口; {{IPA-all|ʔutɕinaːɡutɕi|}}) adalah salah satu dari rumpun [[bahasa Ryukyu]] yang dituturkan orang di tengah dan selatan [[Pulau Okinawa]], [[Jepang]], serta pulau-pulau di sekelilingnya seperti [[Kepulauan Kerama]], [[Pulau Kumejima]], [[Tonaki, Okinawa|Tonaki]], [[Aguni, Okinawa|Aguni]], [[Hamahigajima]], [[Henzajima]], [[Miyagijima]], dan [[Ikeijima]].
 
Bahasa ini memiliki dua dialek utama: dialek tengah (disebut juga dialek standar atau dialek [[Shuri, Okinawa|Shuri]]-[[Naha]]) dan dialek selatan. Dialek Shuri telah dibakukan sejak [[abad ke-15]] semasa [[Kerajaan Ryukyu]] berada di bawah pemerintahan Raja [[Shō Shin]] (1477-1526). Dialek Shuri waktu itu dipakai sebagai [[bahasa resmi]] dan [[bahasa sastra]] Kerajaan Ryukyu.<ref name=kaplan>{{cite book |title=Language Planning and Policy in Asia: Japan, Nepal, Taiwan and Chinese Characters, |last=Kaplan |first=Robert B. |authorlink= |coauthors= |year=2008 |publisher=Multilingual Matters |location= |isbn= |page= |pages=2010-06-14}}</ref> Semua lagu-lagu dan puisi yang berasal dari zaman Kerajaan Ryukyu ditulis dalam dialek Shuri.
 
[[Bahasa Kunigami]] yang dituturkan orang di Okinawa Utara biasanya dianggap sebagai bahasa yang terpisah dari bahasa Okinawa. Bahasa Jepang [[dialek Okinawa]] mengacu kepada ''Uchinā Yamatoguchi'' (ウチナーヤマトグチ) yang berbeda dari bahasa Okinawa.
 
== Sejarah ==
Setelah Kerajaan Ryukyu dibubarkan dan dijadikan [[Prefektur Okinawa]] pada tahun [[1897]], Pemerintah Jepang mewajibkan penggunaan "bahasa Jepang baku" terhadap orang-orang Okinawa.<ref name=kaplan /> Bahasa Jepang dijadikan [[bahasa pengantar]] di sekolah dan bahasa Okinawa dilarang dipakai. Di sekolah-sekolah umum, murid dilarang bercakap-cakap memakai bahasa Okinawa. Murid yang bercakap-cakap dalam bahasa Okinawa menerima hukuman berupa papan kayu kecil (''hōgen fuda'') yang harus digantung di leher.<ref name=nakasone>{{cite book |title=Okinawan diaspora |last=Nakasone |first=Ronald Y. |authorlink= |coauthors= |year=2002 |publisher=University of Hawaii Press |url=http://books.google.co.jp/books?id=KirIeYfhZukC |isbn=0-8248-2530-6 |page=ix |pages=2010-06-14}}</ref> Papan tersebut baru dapat dilepas bila ada murid lain yang menerima hukuman yang sama.<ref>{{cite book |title=Language and society in Japan: Contemporary Japanese society |last=Gottlieb |first=Nanette |authorlink= |coauthors= |year=2005 |publisher=Cambridge University Press |url=http://books.google.co.jp/books?id=NJ3uIXixGqQC |isbn=0-5215-3284-1 |page=25 |pages=2010-06-14}}</ref>
 
Dialek Shuri yang dulunya adalah ''lingua franca'' di Pulau Okinawa akhirnya semakin terkikis dan jumlah penutur asli dialek lokal terus berkurang di seluruh wilayah Ryukyu, terutama di pulau utama Okinawa. Meskipun demikian, berbagai dialek Ryukyu lainnya tetap mempertahankan sebagian besar ciri khas [[fonologi]], [[sintaksis]], dan [[leksikal]] [[bahasa Jepang Klasik]].<ref name=shibatani />
Baris 338:
{| border="1" cellpadding="2" style="margin: 0 0 0.5em 0.5em; float: right; border: 1px solid #88a; border-collapse: collapse;"
|- style="background: #ccf;"
! colspan="5" | {{lang|ja|書く}} ''kaku''<br />''menulis''<ref name=shibatani>{{cite book |title=The Languages of Japan |last=Shibatani |first=Masayoshi |authorlink= |coauthors= |year=1990 |publisher=Cambridge University Press |location= |isbn=0-5213-6918-5 |url=http://books.google.co.jp/books?id=sD-MFTUiPYgC |page=195}}</ref>
|- style="background: #ccf;"
! colspan="2" |