Arseto FC: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Bing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dj Bing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
| clubname = Arseto FC
| current = Galatama 1997
| image = [[Berkas:Logo Arseto FC.pnggif|200px|Logo Arseto]]
| fullname = Arseto Football Club
| nickname = ''Tim Biru Langit''|
| founded = [[1978]] ''sebagai Arseto Solo''
| alamat =
| ground = [[Stadion Sriwedari]]{{br}}[[Solo]], [[Indonesia]]
Baris 26:
}}
 
'''Arseto SoloFC''' merupakan sebuah klub sepak bola Galatama dari Solo. Klub ini berdiri pada tahun 1978, yang didirikan oleh [[Sigid Harjoyudanto]], yang merupakan putra mantan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Pemilihan nama Arseto sebagai nama tim, memiliki 2 kemungkinan, yakni Aryo Seto yang merupakan tokoh pewayangan, atau [[Ari Sigit Soeharto]], putra dari [[Sigid Harjoyudanto]].
 
Pada mulanya, klub ini bermarkas di [[Jakarta]]. Namun, sejak tahun [[1983]], setelah presiden Soeharto mencanangkan tanggal [[9 September]] sebagai Hari Olahraga Nasional saat peresmian [[Stadion Sriwedari]] [[Kota Surakarta|Solo]], Arseto mulai memainkan pertandingan kandangnya di Solo.
Baris 33:
 
Arseto menyatakan pembubaran timnya pada tahun 1998, setelah terjadinya kerusuhan massa pada tahun tersebut. Pertandingan terakhir yang mereka jalani adalah saat melawan [[Pelita Jaya Jawa Barat|Pelita Jaya]].
 
==Kembali di Hidupkan==
Mantan manajer Arseto Solo, Brodjo Sudjono, siap turun gunung guna menghidupkan<ref>http://www.solopos.com/2013/04/21/arseto-solo-siap-dihidupkan-kembali-399040</ref> tim Arseto Solo dalam waktu dekat. Keinginan untuk membentuk tim Arseto Solo muncul saat Unsa-ASMI Solo menggelar laga persahabatan dengan All Star Arseto Solo di [[Stadion Manahan]]. Pembahasan awal untuk menyamakan persepsi berupa kesepakatan menghidupkan Arseto Solo sudah terlaksana seiring dilangsungkannya partai persahabatan Unsa-ASMI melawan All Star Arseto Solo. Kegiatan yang ditujukan untuk menyemarakkan Dies Natalis Unsa-ASMI ke-29 itu sebagai langkah awal untuk membangun tim Arseto Solo.
Di Arseto Solo itu ada ''satu prinsip yang tak boleh ditawar, yakni hanya menggunakan pemain lokal''. Ini penting untuk regenerasi pemain sepak bola di Tanah Air. Tak heran, di Arseto Solo banyak melahirkan pemain berbakat untuk Indonesia. Hal ini di dukung oleh Walikota Solo<ref>http://www.timlo.net/baca/76214/walikota-solo-setuju-arseto-dihidupkan-lagi/</ref>.
 
== Prestasi ==
Baris 53 ⟶ 57:
 
{{Sepak bola di Solo}}
{{Tim sepak bola di Jawa Tengah}}
{{Klub-sb-stub}}