Kereta api eksekutif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fged10 (bicara | kontrib)
Fged10 (bicara | kontrib)
Baris 9:
Sedangkan kelas satwa berada di bawah kelas argo. Kereta kelas satwa berkapasitas 52 orang setiap gerbongnya. Penamaan kereta ini menggunakan nama-nama satwa ataupun nama tokoh-tokoh dalam [[legenda]] [[Indonesia]]. Seperti, [[Gajayana]], [[Kereta api Sembrani|Sembrani]], [[Kereta api Turangga|Turangga]], [[Kereta api Bima|Bima]], [[Kereta api Taksaka|Taksaka]] dan [[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]].
 
Kelas campuran berada dibawah kelas argo dan satwa. Selain itu, KA eksekutif campuran dicampur dengan KA bisnis/ekonomi/keduanya. Kapasitas 52 penumpang, dan tidak terdapat TV di kereta. (meskipun ada yang ada TV-nya) Contohnya adalah KA Lodaya, Gumarang, Cirebon Ekspres, dan sebagainya.
 
Setiap [[kereta]] (bukan rangkaian kereta api, melainkan kereta=gerbong penumpang, namun, istilah '''gerbong penumpang''' ini sebenarnya '''salah''') memiliki setidaknya dua [[toilet]] di dekat pintu masuk keluar [[kereta]]. Di dalam kereta juga ada fasiltas keselamatan, seperti tabung pemadam kebakaran ataupun ''emergency brake''. Ada pula fasilitas lain seperti lampu baca di setiap kursi.