Bumi Bola Salju: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- milyar + miliar)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Baris 1:
Hipotesis '''Bumi Bola Salju''' merupakan hipotesis yang memperkirakan bahwa permukaan [[Bumi]] pernah beku sepenuhnya sekitar 650 juta tahun yang lalu. Pendukung hipotesis ini menyatakan bahwa penjelasan yang ditawarkan hipotesis Bumi Bola Salju mampu menjawab pertanyaan mengenai keberadaan endapan sedimen yang sifatnya glasial di lintang purba, sementara penentang hipotesis ini menolak simpulan yang ditarik dari bukti tersebut dan mempertanyakan kemungkinan terjadinya peristiwa ini.<ref name=Kirschvink1992>{{cite book| author = Kirschvink, J.L.| year = 1992| chapter = Late Proterozoic low-latitude global glaciation: The snowball Earth| title = The Proterozoic Biosphere: A Multidisciplinary Study| pages = 51–2| publisher = Cambridge University Press | editor = Schopf, JW, and Klein, C.| url=http://www.gps.caltech.edu/~jkirschvink/pdfs/firstsnowball.pdf|format=PDF}}</ref><ref name=nature_geo>{{cite journal| doi = 10.1038/ngeo355| title = Sedimentary challenge to Snowball Earth| year = 2008| author = Allen, Philip A.| journal = Nature Geoscience| volume = 1| pages = 817| last2 = Etienne| first2 = James L.| issue=12}}</ref> Ada beberapa pertanyaan yang belum dijawab, seperti apakah Bumi sepenuhnya terlapisi oleh salju, atau hanya sebagian dan ada bagian kecil yang tetap cair (atau cair musiman).
 
== Sejarah ==
Baris 28:
 
Istilah "Bumi bola salju" ("snowball Earth") diberikan oleh [[Joseph Kirschvink]], seorang profesor [[geobiologi]] pada [[California Institute of Technology]], dalam makalah pendek yang diterbitkan tahun 1992 dalam volume panjang mengenai biologi dalam [[eon]] [[Proterozoic]].<ref name="Kirschvink">{{cite book
| last=Kirschvink
| first=Joseph
| editor=J. W. Schopf; C. Klein
| title=The Proterozoic Biosphere: A Multidisciplinary Study
| year=1992
| publisher=Cambridge University Press
| chapter=Late Proterozoic low-latitude global glaciation: the Snowball Earth}}</ref> Kontribusi utama dalam karya ini adalah: (1) pengenalan adanya formasi besi berbalut (''[[:en:banded iron formation|banded iron formation]]'') yang konsisten dengan episode glasial semacam itu dan (2) perkenalan mekanisme untuk lepas dari bumi yang tertutup es, akumulasi {{co2}} dari keluarnya gas vulkanik yang menyebabkan efek ''ultra-greenhouse''.
 
Penemuan [[Franklyn Van Houten]] akan pola geologi konsisten di mana ketinggian danau naik dan turun sekarang dikenal sebagai "Van Houten cycle." Studinya mengenai deposit [[fosfor]] dan ''[[:en:banded iron formations|banded iron formations]]'' dalam sedimen membuatnya pendukung awal hipotesis "snowball Earth" dengan postulasi bahwa permukaan planet beku lebih dari 650 juta tahun lalu.<ref>[http://www.princeton.edu/main/news/archive/S28/44/69O99/index.xml?section=topstories Princeton University - Franklyn Van Houten, expert on sedimentary rocks, dies at 96]</ref>
Baris 300:
 
Untuk mendepositkan batuan kaya zat besi semacam itu harus ada keadaan anoxia di lautan, sehingga besi yang larut (sebagai [[ferrous oxide]]) dapat terakumulasi sebelum berkontak dengan oksidan yang akan mengendapkannya sebagai [[ferric]] oxide. Supaya lautan menjadi anoxik maka harus terjadi pembatasan pertukaran gas dengan atmosfer yang mengandung oksigen. Pendukung hipotesis ini berargumen bahwa kemunculan kembali BIF pada batuan sedimentari adalah hasil dari terbatasnya kadar oksigen di dalam laut yang tertutup oleh es di laut,<ref name="Kirschvink">{{cite book
| last=Kirschvink
| first=Joseph
| editor=J. W. Schopf; C. Klein
| title=The Proterozoic Biosphere: A Multidisciplinary Study
| year=1992
| publisher=Cambridge University Press
| chapter=Late Proterozoic low-latitude global glaciation: the Snowball Earth}}</ref> sementara para penentang berpendapat bahwa jarangnya deposit BIF mengindikasikan pembentukan di laut yang ada di daratan.
<!--
Being isolated from the oceans, such lakes may have been stagnant and anoxic at depth, much like today's [[Black Sea]]; a sufficient input of iron could provide the necessary conditions for BIF formation.<ref name=Eyles2004 /> A further difficulty in suggesting that BIFs marked the end of the glaciation is that they are found interbedded with glacial sediments.<ref name=Young1995/> BIFs are also strikingly absent during the Marinoan glaciation.{{Citation needed|date=March 2008}}