Selawat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (5)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Rapikan-naratif}}
'''Selawat''' atau '''Shalawat''' ({{lang-ar|'''صلوات'''}}) adalah bentuk jamak dari kata '''salat''' yang berarti doa atau seruan kepada Allah. Membaca selawat untuk Nabi, memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah swt untuk Nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga beliaudia (Nabi) sejahtera (beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya tetap baik dan sehat).
 
'''Salam''' berarti damai, sejahtera, aman sentosa dan selamat. Jadi saat seorang muslim membaca selawat untuk Nabi, dimaksudkan mendoakan beliaudia semoga tetap damai, sejahtera, aman sentosa dan selalu mendapatkan keselamatan.
 
== Membaca selawat dan salam untuk Nabi ==
=== Membaca Selawat untuk Nabi ===
'''A. Membaca Selawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada Nabi.'''
Orang yang membaca selawat untuk Nabi hendaknya disertai dengan niat dan didasari rasa cinta kepada beliaudia dengan tujuan untuk memuliakan dan menghormati beliaudia. Dalam penjelasan hadits (akhbar al-hadits) disebutkan bahwa apabila seseorang membaca selawat tidak disertai dengan niat dan perasaan hormat kepada Nabi, maka timbangannya tidak lebih berat ketimbang selembar sayap. Nabi saw bersabda : "Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya".
 
Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar sayap, yaitu :
Baris 22:
 
=== Mengucap Salam Kepada Nabi ===
a. Allah SWT memberi salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada Nabi saw., sebagaimana beliaudia bersabda : “Saya berjumpa Jibril, maka dia berkata : ‘Sesungguhnya saya memberi kabar gembira kepadamu bahw sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: ‘Barangsiapa memberi salam kepadamu, maka Aku memberi salam kepadanya dan barang siapa membaca selawat untukmu, maka Aku membaca selawat untuknya’.”
 
b. Mengucap salam kepada Nabi saw., lebih utama dari pada memerdekakan budak. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata : “Membaca selawat untuk Nabi itu bisa menghapuskan dosa-dosa, seperti air dingin memadamkan api, dan salam kepada Nabi itu lebih utama dari pada memerdekakan budak”. Nabi saw., bersabda : “Barangsiapa membaca selawat untuk ku satu kali, maka dia menjadi tidak berdosa walaupun sebesar atom dan biji sawi.”
Baris 46:
# Selawat "Tafrijiyah"
# Selawat "Munjiyah"
# Selawat "Badawiyah"<ref> Selawat "Syifa"</ref>
# Selawat "Nurul Anwar"
# Selawat Mohon syafaat di Hari Kiamat