Pangeran Anglingkusumo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (6), Beliau → Dia (3)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2)
Baris 32:
Sebagai sosok yang berwirausaha penuh serta terjun langsung membidani lahirnya perguruan tinggi swasta mampu menginspirasi seorang mantan Fungsionaris Koperasi Mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga (sekarang UIN) tahun 1998 – 2001, Ahmad Baihaki AM.
 
Ahmad menyebutkan, penekanan Kanjeng Angling terhadap gerakan moral dengan strategi kultural merupakan ciri dia. Kata Baihaki:”Belaiau cukup smart, analisis tajam, detail tapi sangat komprehensif dalam pengambilan keputusan. Dimenasi spiritual wirausaha menjadikan beliaudia sebagai entrepreneur yang bisa menjadi suri tauladan umat.”
 
Profesor Dr Amri Yahya (alm) pernah membuat catatan bahwa KPH Anglingkusumo adalah satu-satunya keturunan langsung alm. Paku Alam VIII yang memiliki kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan, seni dan budaya.
Baris 40:
 
Seniman gaek Azwar AN (71 tahun) yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Seni dan Budaya Keluarga Minangkabau Yogyakarta mengenal sosok Kanjeng Angling sebagai seorang bangsawan yang berjiwa kerakyatan. “Pak Anglingitu sosok keluarga ningrat dari Pakualaman yang supel dan selalu berperhatian terhadap lawan bicara, meskipun yang mengajak bicara itu rakyat biasa”.
Tambah Azwar lagi:”Saya lebih terkesan lagi dengan Pak Angling karena perhatiannya terhadap dunia seni dan budaya. Hampir semua karya seni tradisi sampai modern diperhatikan secara cermat. Bahkan beliaudia menguasai dunia fotografi.”
 
Di mata Azwar AN, KPH Anglingkusumo telah berhasil mendidik dan menempatkan istrinya. Di era gender seperti saat ini, Ir. KRAy. Hj. Setianingsih Moerwengdyah Anglingkusumo S.Pd.,M.Eng. yang berpendidikan modern itu tetap dapat menempatkan diri selaku istri yang tut wuri. Bahkan, Bu Angling juga sangat conceren terhadap pengembangan seni dan budaya di dalam dinasti Pakualaman serta di tempat lain.***