God Bless: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
anggota dikurangi yaya moektio mantan anggota ditambah yaya moektio (drum)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 42:
Proses masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba. Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya. Mereka merekamnya di sebuah studio yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast). Rekaman-rekaman ini bisa sampai ke telinga PT Aquarius Musikindo karena Suryoko - bos Aquarius - sering belajar gitar di rumah Ian. Mereka berdua memang sudah bersahabat sejak lama. Dan pada tahun 1975, God Bless merilis album perdananya.
 
)
=== Era 80-an ===
Menjelang pembuatan album kedua, [[Jockie Surjoprajogo]] keluar dari formasi, posisinya kemudian diambil alih oleh [[Abadi Soesman]] yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album [[Cermin (album)|Cermin]] ([[1980]]).
Berbeda dengan album sebelumnya yang rekaman jalan sambil menyelesaikan materi lagu, Album [[Cermin (album)|Cermin]] ([[1980]]) dikonsep dan dipersiapkan secara matang beberapa bulan sebelum masuk rekaman. Pada album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit, disamping membutuhkan skill masing-masing personel yang tinggi juga kekompakan dalam memainkannya, seperti lagu Musisi, Anak Adam, Selamat Pagi Indonesia atau Sodom Gomorah. Bahkan ketika rekaman, Teddy Sunjaya tidak menggunakan metronome seperti kebanyakan rekaman yang lain.
Album [[Cermin (album)|Cermin]] pun merupakan representasi dari pemberontakan God Bless terhadap dominasi industri rekaman ketika itu yang selalu mencekokkan komersialisme atas tuntutan pasar yang ketika itu sedang didominasi musik pop yang bertemakan cinta dalam pandangan secara sempit.
Album ini sering disebut-sebut sebagai album God Bless paling idealis dan terbaik dari sisi musikalitasnya. Dan menjadi barometer kualitas sebuah band rock waktu itu, manakala mampu memainkan lagu-lagu dari album [[Cermin (album)|Cermin]].
Dua tahun setelah album [[Cermin (album)|Cermin]] dirilis, [[Abadi Soesman]] mengundurkan diri.
 
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal [[Surabaya]], Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangunkan God Bless dari "tidur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personelnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti [[Grass Rock]], [[Elpamas]], sampai [[Slank]].
 
Dari sekedar menjadi juri tersebut, pada tahun 1988 God Bless akhirnya melahirkan album ''come back'' [[Semut Hitam]] yang meledak di pasaran waktu itu, dengan hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam, atau Kehidupan. Secara penjualan, album [[Semut Hitam]] ini adalah album God Bless paling laris.
Di album ini, terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal, disamping unsur komersil untuk mempertimbangkan selera pasar. Pun demikian, kualitas musiknya masih tetap kental dipertahankan.
Album ini juga menjadi inspirasi anak muda agar dapat terus berkarya dalam bidang musik rock. Namun, setelah album [[Semut Hitam]] keluar, [[Ian Antono]] menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, [[Eet Sjahranie]]. Setelah masuknya [[Eet Sjahranie]], pada tahun 1989 dirilislah album berjudul [[Raksasa (album)|Raksasa]] dengan hits Menjilat Matahari, Maret 1989, atau Misteri. [[Eet Sjahranie]] berhasil me-refresh sound gitar [[Ian Antono]] dan menjadikan God Bless lebih agresif. [[Ian Antono]] sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karier solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.
 
=== Era 90-an ===