Namrud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menjelaskan kategori
Perbaikan
Baris 1:
'''Nimrod''', '''Namrudz bin Kanʻān''' ([[bahasa Arab|Arab]] '''نمرود بن كنعان''', {{Hebrew Name|נִמְרוֹד|Nimrod|נִמְרֹד|Nimrōḏ}}) ([[5000 SM]] SM – [[2200]] SM]])<ref>[http://www.republika.co.id/koran/24/46098/Meluruskan_Kisah_Nabi_Ibrahim Raja Babilonia (2275-1943 SM) yang hidup semasa dengan Nabi Ibrahim.]{{deadlink}}</ref> adalah salah satu seorang [[raja]] [[Mesopotamia]] mula-mula. Ia dijuluki "Pemburu yang Perkasa", karena keahliannya dalam [[berburu]].<ref>[https://www.britannica.com/topic/Assyrian-King-List Assyrian King List]</ref>
 
Pada zamannya, Nimrod merupakan seorang raja yang cerdas, namun kecerdasannya itu membuatnya bersikap sombong dan mengaku sebagai [[Tuhan]] dan usahanya selalu mendapatkan tantangan dari [[Ibrahim]].{{fact}} Namanya terkenal karena usahanya sebagai pendiri [[Menara Babel]].{{fact}} Ia adalah orang yang berkuasa di [[Babilonia]] yang menjadi pusat perdaban dunia setelah banjir bah, yang wilayahnya meliputi [[Asia Barat]] dan [[Timur Tengah]]. Menurut catatan {{Kej|10|8-12}}, ia mendirikan kota-kota besar seperti [[Babel]], [[Erekh]], [[Akad]] yang kesemua kota itu terletak di tanah [[Sinear]], lalu ia pergi ke [[Asyur]] dan mendirikan [[Niniwe]], [[Rehobot-Ir]], [[Daftar nama dalam Alkitab diawali huruf K#Ka|Kalah]], dan [[Resen]].
Baris 13:
 
== Catatan dalam Tradisi Yahudi ==
Namrudz adalah keturunan ke-5 dari [[Nuh]]. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin [[Kanʻān]] bin [[Kush]] bin [[Ham (tokoh Alkitab|Ham]] bin [[Nuh]]. ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia akibat keangkuhan dan keserakahan, Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini. Ketika Tuhan memperhatikan tindakan Namrudz, Tuhan mempertimbangkan bahwa tidak baik apabila seluruh manusia menjadi seluruhnya jahat, sebab pada dasarnya manusia diciptakan mudah terbujuk Setan tanpa mendengarkan Bimbingan Tuhan, sehingga mereka akan berlaku sama seperti semua keturunan Qabil (Kayn) yang seluruhnya berlaku dan mengajak manusia lain berbuat keji di seluruh bumi.<ref name=Ginzberg>Ginzberg, Louis (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
 
Hal tersebut mengecewakan hati Tuhan sehingga seluruh umat manusia yang memiliki darah Kayn dibinasakan dengan air bah dan Tuhan hanya meninggalkan Nuh dan keluarganya mewarisi bumi, sebab mereka generasi yang suci bagi Tuhan dan tak berkerabat ataupun mengikuti cara hidup keturunan Kayn. Agar peristiwa serupa tak kembali terulang, Tuhan hadir ke bumi bersama para malaikat di bumi untuk memisah-misahkan satu bangsa keturunan Nuh menjadi berbangsa-bangsa yang berbeda supaya tidak seluruh manusia bersepakat dengan manusia lain melainkan memiliki budaya, kebanggaan, sudut pandang dan watak tersendiri yang menimbulkan ras dan jenis manusia yang bermacam-macam untuk saling menyadari bahwa sekalipun manusia itu secara fisik memiliki jenis anatomi yang serupa namun dalam diri mereka ada sesuatu yang memperbedakan, berbeda dengan tumbuhan, hewan, setan, malaikat dan jin yang secara umum sejenis dan serupa sifat tingkah lakunya.<ref name=Ginzberg/>
Baris 20:
 
== Catatan dalam Perjanjian Lama ==
Silsilah Nimrod: [[Nuh]] - [[Ham (tokoh Alkitab|Ham]] - [[Kush]] - [[Nimrod]]. Nama Nimrod disebutkan terpisah dari anak-anak Kush yang lain.
 
'''{{Kej|10|6-12}}'''
Baris 31:
 
== Catatan Al-Quran ==
Namrudz adalah keturunan ke-5 dari [[Nuh]]. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin [[Kanʻān]] bin [[Kush]] bin [[Ham (tokoh Alkitab|Ham]] bin [[Nuh]].
 
Nabi Ibrahim berdakwah kepada '''Raja Namrud''' karena dia mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Baris 37:
Berikut ini kisahnya dalam Alquran:
 
''“Apakah kamu tidak memperhatikan orang &nbsp; yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya &nbsp; karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan. Ketika Ibrahim mengatakan, “Tuhanku adalah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata, &nbsp; “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah dia dari Barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”'' (QS. Al Baqarah: 258)
 
Pada ayat di atas '''Namrud''' meminta '''Nabi Ibrahim''' ''‘alaihissalam'' menunjukkan bukti keberadaan Allah ''Ta’ala'', maka Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' berkata, “''Tuhanku adalah yang mampu menghidupkan dan mematikan'',” yakni bukti keberadaan Allah ''Ta’ala'' adalah adanya sesuatu dan hilangnya sesuatu setelah adanya, karena sudah pasti setiap yang ada pasti ada yang mengadakannya, Dialah Allah ''Ta’ala'' Tuhan alam semesta.
Baris 45:
Kata-kata ini sebenarnya dia ucapkan hanya untuk membantah Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' dan untuk membenarkan dakwaannya “mengaku tuhan” padahal jawaban ini sangat lemah sekali.
 
Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' &nbsp; kemudian mengatakan, “''Sesungguhnya Allah yang menerbitkan matahari dari Timur maka terbitkanlah dari Barat!''” Ketika itu patahlah argumentasi Namrud yang mengaku sebagai Tuhan.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
Baris 54 ⟶ 51:
* http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatquran&id=212
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
{{islam-stub}}